MAMUJU, RADARSULBAR – Sekolah diliburkan untuk sementara waktu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Mamuju, Saharuddin mengatakan, sekolah diliburkan sesuai edaran Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, terkait masa tanggap darurat selama tujuh hari, mulai Rabu 8 Juni 2022.
“Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Saharuddin saat dikonfirmasi, Kamis 9 Juni 2022.
Lantaran kebijakan libur sementara tersebut, sejumlah aktivitas di sekolah ditunda seperti ulangan semester genap dan kegiatan lainnya.
Kepala SD Inpres Rimuku, Nurhidayah mengatakan sejumlah agenda yang telah tersusun terpaksa ditunda demi keselamatan bersama.
“Saat ini jadwal sebenarnya sangat padat, mulai dari penerimaan peserta didik baru, ulangan semester murid kelas satu sampai lima, sampai sosialisasi dan imunisasi,” ujar Nurhidayah.
Nurhidayah mengungkapkan, pasca gempa bumi 5,8 magnitudo, ia menyempatkan diri untuk memantau kondisi sekolah.
Menurutnya ada beberapa bagian sekolah yang rusak ringan. Menurutnya, meliburkan murid-murid adalah keputusan terbaik, karena kondisi bangunan sekolah yang cukup mengkhawatirkan.
“Saya sudah pantau kondisinya, tidak ada kerusakan parah, hanya ada plafon yang lepas,” ungkap Nurhidayah.
Sementara, Kepala SMPN 1 Mamuju, Sugeng Suryono mengatakan, saat ini para siswanya masih berada di lokasi pengungsian, untuk menghindari adanya gempa susulan. Ia berharap, kondisi bisa segera kembali normal dan proses belajar mengajar bisa kembali berjalan.
“Sementara pemulihan para siswa, karena mereka juga sempat panik saat kejadian gempa,” singkat Sugeng. (rzk/jsm)