JAKARTA, RADARSULBAR – Politikus India Nupur Sharma memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Juru bicara Partai BJP India nonaktif itu juga merasa bahwa agama dan simbol keyakinannya diejek.
Pernyataan kontroversial dalam debat itu diluruskan oleh Nupur Sharma. Ia dianggap menghina Nabi Muhammad selama debat televisi tentang masalah Masjid Gyanvapi.
“Saya kesal dengan penghinaan dan ketidakhormatan yang terus menerus atas Dewa Siwa. Saya telah menghadiri debat TV selama beberapa hari terakhir dan Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus-menerus. Dengan mengejek dikatakan bahwa itu bukan Shivling tetapi air mancur. Shivling diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi,” kata Sharma dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Dia mengatakan dia akan menarik pernyataannya jika itu menyakiti agama siapa pun. Dia mengatakan tak ada niat untuk menyakiti perasaan keagamaan seseorang.
“Tapi tidak bisa mentolerir apa yang dia sebut penghinaan dan tidak hormat terhadap Mahadev kami,” katanya. “Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, dengan ini saya menarik pernyataan saya tanpa syarat. Tidak pernah ada niat saya untuk menyakiti perasaan agama siapa pun,” tambahnya.
Partai BJP pada Minggu 5 Juni 2022 menangguhkan Sharma dari keanggotaan utama partai. Setelah penangguhan, Sharma mengimbau media untuk tidak membocorkan informasi mengenai alamatnya karena ada ancaman keamanan terhadap keluarganya.
Pernyataan Sharma terhadap Nabi Muhammad telah memicu kekerasan di Kanpur Uttar Pradesh pada 3 Juni. Polisi telah menangkap sekitar 29 orang dan mendakwa 1.000 orang lainnya karena kerusuhan.
“Selama ribuan tahun sejarah India, setiap agama telah berkembang dan berkembang. Partai Bharatiya Janata menghormati semua agama. BJP dengan keras mencela penghinaan terhadap tokoh agama mana pun dari agama mana pun,” tegas BJP. (jpg)