POLEWALI, RADAR SULBAR — Kebanyakan biji durian tidak dimanfaatkan, usai memakan isinya, dibuang, lalu menjadi limbah mengotori lingkungan.
Itulah yang terjadi di Desa Kuajang Kecamatan Binuang Kabupaten Polman. “Biji durian yang selama ini hanya jadi sampah ternyata bisa jadi tepung untuk dibuat kue,” ujar salah seorang warga Warga Desa Kuajang, Nursyam.
Namun kebiasaan membuang biji durian itu akan ditinggalkan, beralih dengan menyulap biji durian menjadi bahan olahan kue melalui program pengabdian masyarakat secara terpadu oleh Universitas Negeri Makassar, bekerjasama dengan Pondok Pesantren Alwasilah Kuajang. Melalui kerjasama itu, UNM juga memberikan mesin Mesin Pengolahan biji Durian untuk warga Kuajang.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNM Bahkrani A. Rauf berharap, program pengabdian menghasilkan hal yang positif bagi masyarakat.
“Dosen memang harus mengabdi, sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Dosen melakukan tugas pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Bahkrani.(jaf)