JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memastikan para atlet yang telah menorehkan prestasi di SEA Games 2021 Vietnam akan mendapatkan apresiasi dan ucapan terimakasih dari Preden Joko Widodo (Jokowi) berupa bonus.
Hal ini disampaikan Menpora Amali saat menjadi narasumber dalam acara live “Sapa Indonesia Pagi” Kompas TV dengan tema: Catatan Prestasi Indonesia di SEA Games 2022, Selasa 24 Mei 2022.
Menpora Amali menjelaskan, apresiasi berupa bonus kepada atlet dan pelatih di ajang multi even olahraga seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade sudah diatur dalam regulasi.
“Karena ini multi event yang ada di dalam aturan dan regulasi kita. Insya Allah bapak presiden pak Joko Widodo akan memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para atlet dan para pelatih, sama dengan SEA Games, Asian Games dan Olimpiade yang lalu. Karena ini multi event jadi sudah ada aturan yang mengatur itu Insya Allah tinggal tunggu waktunya aja,” ujar Menpora Amali.
Dalam kesempatan ini, Menpora Amali mengaku bersukur karena Indonesia berhasil menempati posisi tiga besar dengan meraih 69 medali emas, 92 perak, dan 80 perunggu. Hasil ini membuat Indonesia berada di bawah Vietnam dan Thailand yang berhasil bertengger di urutan pertama dan kedua.
Menpora Amali mengatakan hasil ini tidak terlepas dari penerapan paradigma baru olahraga melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 86 tahun 2021 dan juga pengiriman atlet yang ketat melalui seleksi dari tim review yang terdiri dari para akademisi, praktisi, KOI dan KONI. Dalam DBON tersebut, target utamanya adalah perbaikan peringkat Olimpiade sementara SEA Games dan Asian Games sebagai sasaran antara.
Dengan hal tersebut membuat Indonesia hanya mengirimkan atlet sebanyak 499 atlet pada SEA Games 2021 Vietnam, jumlah ini lebih sedikit dari atlet yang dikirim pada SEA Games 2019 Filipina yang berjumlha 841 atlet.
“Kita hanya mengirim yang benar-benar lolos dari tim review,” katanya.
Meskipun, Menpora Amali mengakui dalam menerapkan paradigma baru olahraga ini dirinya mendapatkan banyak kritikan dan pertanyaan yang mempertanyakan kenapa beberapa cabang olahraga tidak dikirim ke SEA Games.
“Kita harus yakin dengan apa yang kita lakukan ini dalam prinsip untuk memperbaiki ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Dan Alhamdulillah, apa yang kita lakukan sudah on the track, apa yang kita lakukan ini kita pertahankan dan konsisten kita jadikan sebagai pedoman pembinaan prestasi,” tegasnya. (*)