Antisipasi Virus PMK, Distanpan Polman Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan

  • Bagikan
PERIKSA. Distanpan Polman saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan. --arif budianto/radarsulbar--

POLEWALI, RADARSULBAR — Antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) perketat pengawasan lalu lintas hewan.

Pos pengawasan lalu lintas ternak di Jalan Trans Sulawesi Desa Rea Kecamatan Binuang melakukan pemeriksaan ternak yang masuk ke Kabupaten Polman khususnya sapi dan kerbau.

Saat ini virus PMK yang sebelumnya sudah menghilang sejak puluhan tahun silam kembali muncul dan membuat peternak di beberapa daerah di Indonesia mengalami kerugian akibat kematian ternak mereka yang terserang virus PMK. Meski belum ada ternak yang terjangkit virus PKM di Kabupaten Polewali Mandar, namun Distanpan Polman meningkatkan kewaspadaan dengan mengaktifkan pos pengawasan lalu lintas hewan.

Kepala Bidang Peternakan Distanpan Polman Kaharuddin menyampaikan, virus PMK sudah terdapat di beberapa daerah di Indonesia dan sudah menyebabkan kerugian bagi peternak. Untuk itu pengawasan baik di pos lalu lintas hewan yang ada di Desa Rea diaktifkan. Pihaknya juga akan terjun langsung melakukan sosialosasi kepada masyarakat agar bisa terhindar dari virus PMK ini.

“Sebelumnya penjagaan diatas sore baru aktif sekarang ini sudah masuk siang, di pos ini petugas akan memeriksa administrasi dokumen hewan ternak yang melintas. Apabila tidak memiliki dokumen maka akan diminta putar balik,” jelas Kaharuddin.

Ia juga menyampaikan aktifitas lalu lintas hewan baik kecil maupun besar ini cukup ramai. Sehingga untuk mengantisipasi adanya virus yang kemungkinan dibawah dari luar itu yang tidak diinginkan karena akan sangat merugikan peternak dan pedagang ternak.

Khususnya jelang lebaran Idul Adha ini stok sapi dan kambing di Polman ada ribuan yang siap dikirim ke Kalimantan dan daerah lainnya. Balai Karantina Hewan sudah memberlakukan karantina 14 hari sementara selama ini pedagang mengirim ternak keluar daerah itu sekali dalam sepekan karena mereka menggunakan modal perbankan. (arf/mkb)

  • Bagikan