POLEWALI, RADARSULBAR — Pedagang yang terdampak sampah di Pasar Ikan Wonomulyo kini kembali berjualan. Setelah Pemerintah Kecamatan Wonomulyo dan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Polewali Mandar mengangkat tumpukan sampah yang sudah menggunung tersebut, Jumat 13 Mei 2022 lalu.
Bersihnya pelataran Pasar Ikan dari tumpukan sampah ini disambut gembira oleh para pedagang. Mereka mengungkapkan jika selama tiga bulan terakhir mereka harus rela menahan aroma busuk dari tumpukan sampah yang sudah berulat tersebut. Namun beberapa pedagang seperti pedagang makanan pindah dari tempat tersebut dan kini kembali berjualan karena sudah tidak ada lagi sampah.
“Kalau kami pak tetap berjualan meskipun bau sampah sangat menyengat. Tapi yang berjualan makanan itu pindah selama sampahnya kemarin belum diangkut kini sudah berjualan lagi tapi jualannya memang diwaktu pasar subuh sampai pagi,” ujar salah satu pedagang rempah Hj. Mina.
Ia juga mengungkapkan, tumpukan sampah sudah ada sejak bulan Februari. Menurutnya, sampah terdebut bukan hanya sampah yang ada di pasar saja. Namun ada beberapa masyarakat yang tidak bertanggungjawab yang sengaja datang membawa sampahnya kesini.
“Kemarin itu yang buang sampah di sini masyarakat dari luar juga. Seperti yang biasa habis hajatan itu biasa pakai pick up buang sampah disini ada juga yang bawa sampah pakai bentor,” ungkap beberapa pedagang yang ditemui.
Pedagang Pasar Wonomulyo ini berharap pemerintah dapat dengan tegas memberikan sanksi kepada masyarakat yang didapati membuang sampah di lokasi ini lagi. “Kemarin saya ikut rapat dengan pemerintah kecamatan katanya sanksinya itu kalau yang datang buang sampah pakai motor. Motornya disita dan kalau yang datang mobil mobilnya ditahan,” ujar pedagang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, di Kecamatan Wonomulyo ada lebih dari 50 ton sampah yang diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara di Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo. Dimana di pelataran Pasar Ikan 40 ton dan selebihnya terdapat di Terminal Wonomulyo dan jalan Padi Unggul.
Camat Wonomulyo Sulaiman Mekka mengatakan pihaknya mengerakan 56 mobil truk untuk mengangkut sampah di tiga titik yang menjadi tempat tumpukan sampah ini. Untuk mencegah adanya tumpukan sampah pihaknya sudah mengajak para pedagang untuk bersama-sama menjaga agar tidak lagi membuang sampah dipelataran pasar.
“Kalau ada yang didapati pertama kita beri teguran dan kalau masih didapat lagi akan ditindaki secara tegas bersama dengan Polsek Wonomulyo dan Babinsa,” jelas Camat Wonomulyo Sulaiman Mekka.
Ia juga mengungkapkan, sejak dua pekan terakhir pihaknya sudah mensosialisasikan kepada para pedagang pasar subuh. Pihaknya minta para pedagang sampah yang sudah dipilah seperti sayuran ini langsung dimasukkan ke dalam karung agar tidak berserakan sehingga bisa langsung diangkut petugas kebersihan.
“Ketika terjadi tumpukan sampah di area pasar ini banyak oknum masyarakat yang datang membuang sampahnya disitu. Padahal mereka tidak pernah tahu bahwa sampah yang di kelola ini hanya sampah pasar bukan sampah umum,” jelas Sulaiman Mekka.
Pihaknya bersama aparat sudah mensosialisasikan bahwa baramg siapa pedagang yang tidak memperhatikan sampahnya dengan memasukkan kedalam karung maka akan diberikan sanksi tidak mendapat tempat berjualan.
Sampah Kecamatan Wonomulyo, dibawa ke Desa Bumiayu di tanah warga yang merupakan bekas galian timbunan. Sekarang ini lokasi itu sudah rata dan tidak menimbulkan bau, malah pemilik lahan meminta agar sampah dibawa lagi ke tempat itu.
Selain itu, petugas Kebersihan Kecamatan Wonomulyo rutin berkeliling mengambil sampah yang ada di jalan untuk menghindari adanya tumpukan sampah. Sulaiman Mekka berharap penanganan sampah sementara ini masyarakat tidak membuang sampah sembarang tempat karena petugas akan mengambil untuk kemudian di hancurkan di cerobong penghancur sampah yang tidak menimbulkan asap.
Sementara itu, sampah di Kecamatan Polewali juga dibuang ditempat pembuangan sampah sementara yang ada di Lingkungan Gernas Kecamatan Polewali. (arf/mkb)