Selama Libur Lebaran, Perputaran Uang di Batetangnga Capai Rp 3,1 M

  • Bagikan
OBYEK WISATA. Tampak salah satu obyek wisata di Desa Batetangnga yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. --foto dispop polman untuk radarsulbar--

POLEWALI, RADARSULBAR — Asosiasi Usaha Pariwisata (Aspar) Kabupaten Polewali Mandar mencatat perputaran uang di sejumlah lokasi wisata yang ada di Desa Batetangnga Kecamatan Binuang selama libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah mencapai Rp 3,1 miliar.

Ketua Aspar Polman Muh Yusri menyampaikan, libur lebaran ini menjadi berkah tersendiri bagi pengelola wisata di Desa Batetangnga Kecamatan Binuang. Setelah dua tahun sepi akibat pandemi Covid-19, pada libur lebaran tahun ini terpantau hampir semua objek wisata di Kabupaten Polman ramai pengunjung bahkan ada beberapa objek wisata yang full pengunjung.

“Ini menjadi rezeki bagi pengelolah wisata dan masyarakat sekitar karena meningkatnya angka kunjungan. Ini juga seiring dengan meningkatnya perputaran ekonomi di masyarakat sekitar lokasi wisata,” terang Muh. Yusri.

Ia juga menyampaikan berdasarkan data yang diterima oleh Asosiasi Usaha Pariwisata Polman, jumlah kunjungan ke tempat wisata di Desa Batetangnga selama libur lebaran terhitung sejak tanggal 3 Mei hingga 8 Mei 2022 tercatat 156.000 orang datang berwisata.

Jumlah kunjungan ini tersebar dibeberapa titik wisata di Desa Batetangnga seperti Salupajaan, Kali Biru, Limbong Lopi, Rawa Bangun dan sejumlah spot wisata lainnya. Apalagi Desa Batetangnga memiliki sungai yang indah ditambah pemandangan yang cantik. Jadi itu juga dimanfaatkan sejumlah pengunjung untuk berwisata bersama keluarga dan kerabat mereka.

“Melihat padatnya jumlah kunjungan wisata ke Desa Batetangnga tentunya juga mempengaruhi perputaran ekonomi di desa tersebut. Data kami menunjukan perputaran ekonomi selama libur lebaran di Desa Batetantangnga akibat kunjungan wisata mencapai Rp 3,1 miliar ,” tutur Muh Yusri.

Angka ini bisa saja lebih jika perhitungan dimaksimalkan di lokasi. Cuma Asosiasi Usaha Pariwisata serba terbatas. Ia juga menjelaskan, angka Rp 3,1 miliar ini bersumber dari sejumlah pendukung pariwisata, seperti jasa wisata, usaha pariwisata dan lokasi wisata itu sendiri. Misal penjual atau warung sepanjang jalan menuju lokasi wisata itu omset penjulannya meningkat selama libur lebaran hingga puluhan juta perhari.

Sementara itu, di daerah Tonyaman, Bajoe dan Pulau Battoa banyak nelayan beralih profesi menjadi pelaku jasa wisata mamanfaatkan perahu mereka untuk disewa pengunjung menuju Wisata Pulau Gusung Toraja. Hal dilakukan lantaran perahu selama ini yang mengantar wisatawan ke Pulau Gusung Toraja kewalahan karena tinggi angka kunjungan ke pulau tersebut. Penghasilan ojek perahu ini juga meningkat. Selama libur lebaran mereka bisa menghasilkan dua juta sampai lima juta per hari.

Melihat hal tersebut kami berharap agar pemerintah serius membangun dan mendukung wisata yang ada di Kabupaten Polewali Mandar. Karena melalui sektor pariwisata ekonomi masyarakat bisa meningkat.

Kepala Bidang Usaha Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Polman, Baso A Mattunrang juga menyampaikan jika dihitung perputaran ekonominya selama libur lebaran di Desa Batetangnga tembus ke angka Rp 3,1 miliar.

Tetapi Kepala Desa Batetangnga Sumaila Damang menilai perputaran uang yang mencapai Rp 3,1 miliar di desanya selama libur lebaran itu tidak masuk akal dan menurutnya sendiri angkanya hanya Rp 1 miliar.

“Nilai itu tidak masuk akal, memang cukup banyak pemgunjung tapi untuk nilainya tidak sampai segitu paling diangka Rp 1 miliar,” tandas Sumaila Damang. (arf/mkb)

  • Bagikan