MAMASA, RADARSULBAR — Alat berat excavator yang membersihkan material longsor yang menutupi jalan ke Kelurahan Talippuki Kecamatan Mambi tak sengaja mengenai tali penyangga tiang listirk. Akibatnya dua tiang listrik patah kemudian menimpah tiga anak.
Kejadian ini berawal saat hujan deras menguyur wilayah Kabupaten Mamasa hingga mengakibatkan longsor menutupi jalan menuju Talipuki. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mamasa, Senin 9 Mei menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang ada di beberapa titik di Kelurahan Talippuki.
Setelah membersihkan material long dibeberapa titik, masih tersisa satu titik longsor yang akan dibersihkan yang tepatnya berada di Lingkungan Ba’ba Kelurahan Talippuki.
Namun dalam proses pekerjaan pembersihan, excavator tersebut mengenai tali peyangga tiang listrik sehingga tumbang. Diwaktu yang bersamaan, tiang lainnya ikut patah sehingga menimpa posko Covid-19 di Lingkungan Ba’ba yang berada di dekat tiang listrik tersebut.
Namun naasnya, karena di dalam posko Covid-19 tersebut terdapat tiga orang anak. Sehingga menimpa tiga orang bocah tersebutnya. Untungnya tak ada korban jiwa, namun berdasarkan informasi yang didapatkan tiga orang anak tersebut mengalami luka di bagian kepala, kaki dan tangan.
Lurah Talippuki, Badaruddin mengatakan kejadiannya Senin 9 Mei, sekira pukul 17.30 Wita.
Operator excavator tak sengaja mengenai tali penyangga tiang listrik, lalu patah. Waktu yang bersamaan, satu tiang listrik lainnya ikut patah dan menimpa tiga bocah yang sedang bermain di sekitaran tiang listrik tersebut.
“Tiang satunya yang tempat travo ikut patah karena tertarik kabel dari tiang tempat ekskavator membersihkan material longsor. Pas rebah, anak-anak ini ditindih travo,” ungkap Badaruddin.
Lanjutnya Badaruddin, untungnya saat yang bersamaan listrik padam sehingga tiga anak yang tertimpa travo tidak tersengat arus listrik.
Saat ini ketiga bocah itu tengah menjalani perawatan di Puskesmas Mambi. Namun dua orang anak lainnya hendak dirujuk karena kondisinya kritis.
Ironisnya, dari informasi yang diperoleh, tak satupun dokter yang berada di tempat.
Sementara, Kepala Puskemas Mambi, Nurbintang membenarkan, saat ini tidak tersedia dokter di Puskesmas Mambi. Dimana Puskesmas Mambi kekosongan dokter karena dokternya sudah pindah tugas.
Meskipun ia mengaku telah melakukan penanganan darurat terhadap tiga korban.
Salah satu saksi mata Jaya mengatakan kejadian berawal Senin saat itu excavator sedang membersihkan material longsor. Namun dalam proses pekerjaannya mengakibatkan tiang PLN tumbang dan menyebabkan satu tiang listrik lainnya ikut tertarik hingga patah dan menimpa pos Covid-19 yang didalamnya ada tiga anak sedang bermain.
Salah satu orang tua korban yakni Nurhasia mengaku jika anaknya yang masih duduk di Kelas IV SD terluka di bagian kepala. Dari tiga korban, dua diantaranya telah dirujuk ke RSUD Polewali untuk ditangani lebih lanjut.
Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas mengatakan jika saat ini pihaknya telah melakukan olah TKP dan masih sementara mendalami kejadian tersebut. Pihaknya telah mengambil beberapa keterangan saksi.
Ia mengaku jika, prinsipnya pihaknya berfokus pada proses pembersihan jalan.
“Meskipun proses robohnya tiang tetap kami dalami apakah terdapat unsur kesegajaan atau tidak. Pihaknya belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut. Namun diketahui saat proses pekerjaan memang medan ekstrem dan faktor cuaca,” tandas Kapolres. (zul/mkb)