POLEWALI, RADARSULBAR – Sampah di kompleks Pasar Wonomulyo butuh penanganan serius. Sejumlah pedagang mulai tidak berjualan karena aroma busuk yang sangat menggangu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, belatung yang berasal dari tumpukan sampah yang sudah menggunung ditengah kompleks Pasar Wonomulyo mulai berkeliaran kedepan toko. Bahkan sudah ada yang masuk ke dalam toko pedagang.
“Sudah masuk di toko pak, kalau penjual kue itu sudah tidak ada yang berjualan di sini karena orang jijik. Lewat di sini (pasar) saja orang sudah sangat jijik,” ujar salah seorang pedagang Pasar Wonomulyo.
Kondisi ini sudah cukup lama dirasakan oleh para pedagang Pasar Wonomulyo namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa, selain harus menahan aroma busuk sampah mereka juga terancam terkena penyakit karena lindih dari tumpukan sampah.
Tumpukan sampah yang sudah menggunung di tengah pertokoan Pasar Wonomulyo ini berasal dari aktifitas kegiatan perdagangan di pasar tersebut. Pasar Wonomulyo selama ini terus beroperasi selama 24 dalam satu hari sehingga produksi sampahnya juga besar dibanding dengan kecamatan lainnya.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar mengatakan, pihaknya selama ini terus berupaya mengatasi persoalan sampah termasuk di Kecamatan Wonomulyo. Namun menurutnya persoalan sampah di Wonomulyo berbeda dari kecamatan lainnya sampah sudah tertangani meski itu baru penanganan sementara.
“Di Wonomulyo terlalu banyak demo penolakan, padahal kita mau kelola tapi selalu ditolak. Janganlah persoalan sampah ini dijadikan hal politis karena pemerintah pasti akan menempatkan sampah ditempat yang tidak menggangu fasilitas umum dan tidak ada bau,” kilah Andi Ibrahim Masdar, saat dikonfirmasi, Senin 9 Mei.
Sementara untuk penanganan sementara sampah di Wonomulyo termasuk di kompleks pasar akan di bawa ke dekat Stadion Wonomulyo untuk dikumpulkan sementara. Karena disekitarnya tidak ada penduduk dan lahan ini lahan milik pemerintah.
“Kita berharap ini tidak lagi ditolak karena sebenarnya tidak semua juga menolak jika dirempatkan disitu karena yang kasihan sebenarnya adalah masyarakat,” terang Andi Ibrahim Masdar.
Bupati juga menyampaikan telah memerintahkan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Polman dan Camat Wonomulyo agar melakukan negosiasi dengan warga Wonomulyo agar ketika sampah dibuang ke samping stadion tidak lagi ditolak. Karena hanya dijadikan penampungan sementara. Nanti setelah jadi Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Sattoko beroperasi sampah tersebut dipindahkan.
Andi Ibrahim Masdar juga menyampaikan perkembangan TPA Sattoko saat ini sudah pada proses pengurusan UKL/UPL-nya. Diharapkan dapat segera selesai bulan ini dan tinggal izin resminya karena yang digunakan bukan hutan lindung.
“Semua sampah yang ada ditempatkan di tempat pembuangan sementara nanti akan diangkut ke Sattoko. Insya Allah sampah nanti akan menjadi berkah kedepannya,” tutup Andi Ibrahim Masdar. (arf/mkb)