Terkait kemampuan Pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya, mayoritas pelaku UMKM tetap yakin dan memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja pemerintah, seperti tercermin pada indeks kepercayaan pelaku UMKM kepada pemerintah (IKP). IKP kuartal I-2022 bertahan diatas level 100, namun mengalami penurunan menjadi 128,9 dari kuartal sebelumnya sebesar 139,7.
Penurunan IKP ini terutama dipicu oleh menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa. Kelangkaan dan kenaikan harga beberapa barang berpengaruh negatif terhadap kinerja usaha sebagian pelaku UMKM dan sekaligus meningkatkan beban ekonomi rumah tangganya.
Hasil survei kuartal I-2022 juga menunjukkan bahwa kelangkaan dan kenaikan harga sangat dirasakan oleh pelaku UMKM.
Sebagai gambaran, terdapat 42,7 persen pelaku UMKM pada sektor industri pengolahan, perdagangan dan restoran/warung yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan baku/penolong untuk kegiatan produksi atau sebagai barang dagangan untuk berjualan, serta 36,2 persen menggunakan tepung terigu, dan 37,9 persen menggunakan bahan bakar gas. Untuk komoditas minyak goreng, 73,7 persen UMKM merasakan kelangkaan dan 97,1 persen merasakan kenaikan harga yang signifikan. Kenaikan harga yang tinggi juga terjadi pada kedelai, jagung, tepung terigu, dan bahan bakar gas, walaupun tidak setinggi harga minyak goreng.
Ketika dihadapkan pada pilihan barang tersedia tapi mahal atau barang langka tapi murah mayoritas pelaku UMKM memilih barang mudah didapat, walaupun harganya mahal. Karena dengan tersedianya barang tersebut, pelaku UMKM tetap bisa menjalankan usahanya.