MAMUJU, RADARSULBAR — Empat nama mencuat sebagai kandidat penjabat Gubernur Sulbar, pasca berakhirnya periode kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar, 12 Mei 2022 mendatang.
Keempat nama yang digadang-dagang yakni Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Akmal Malik, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar, Staf Ahli Bidang Otda MenPAN-RB Jufri Rahman, serta Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Muhammad Idris DP.
Melihat masa tugas yang relatif panjang, yakni hingga 2024 mendatang, sejumlah pihak berharap penjabat gubernur adalah orang yang betul-betul memahami kondisi daerah ini. Sehingga, tidak hanya berorientasi pada kesuksesan Pemilu dan Pilkada 2024 namun juga sejumlah hal lain yang menjadi beban di provinsi ini.
Sehingga, Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim menyatakan dukungan jika yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dimaksud adalah adalah Muhammad Idris. Sebab menurutnya, itu sejalan dengan harapan masyarakat, yakni putra daerah.
Hemat Legislator Nasdem ini, jika harus mengirim pejabat dari lembaga di pusat maka tentu mereka adalah pejabat eselon I yang nanti memiliki tugas merangkap. Sehingga dinilai fokusnya bakal terbagi, di Sulbar dan Jakarta.
Selain itu, setelah menduduki jabatan di provinsi ke-33 Indonesia ini, penjabat dari pusat tentunya memerlukan waktu beradaptasi dengan berbagai permasalahan yang ada di Sulbar.
“Termasuk kondisi wilayah di enam kabupaten. Berbeda kalau putra daerah yang diberi mandat, dalam hal ini Muhammad Idris yang merupakan Sekprov Sulbar selama tiga tahun ini,” ujar Rahim.
Legislator dari Partai Nasdem ini menjelaskan, Idris sudah tidak diragukan lagi. Sebab sebelum menjabat Sekprov, sosok ini merupakan pejabat pusat di Lembaga Administrasi Negara (LAN).