MAMASA – Sulitnya petani dapatkan pupuk bersubsidi penyebabnya karena jatah dari pemerintah untuk petani di Kabupaten Mamasa berkurang. Sehingga kondisi ini membuat sejumlah petani mengeluh soal ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Mamasa. Kondisi ini hampir dirasakan petani di berbagai wilayah di Kabupaten Mamasa.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Mamasa, Menthon mengatakan pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Mamasa bukan mengalami kelangkaan. Hanya saja kata dia, secara umum ketersediaan pupuk bersubsidi mengalami penuruan.
“Usulan petani seluruh Indonesia 20 juta ton, setelah diseleksi hanya disediakan 9 juta ton,” ungkap Menthon, saat ditemui di Kantor Bupati Mamasa, Selasa 12 April 2022.
Dengan jumlah itu, Menthon tak menyangkal bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi di Indonesia sangat kurang. Terkait berapa banyak pupuk bersubsidi yang didistribusikan ke Mamasa, pihaknya tidak mengetahui pasti jumlahnya.
“Ada pagu yang dikasih dari Kementerian Pertanian, itu sudah di SK kan Bupati,” katanya.
Ia menambahkan, adapun kisaran pupuk bersubsidi yang didistribusikan ke Mamasa, pihaknya mengaku lupa.
“Saya lupa berapa jumlahnya. Tidak bisa sebut jangan sampai tidak tepat nanti ditulis, saya yang salah,” tambahnya.
Sebelumnya salah satu petani di Desa Pidara Kecamatan Balla Kabupaten Mamasa, Demmatayan. Ia mengatakan khusus di daerahnya, petani kesulitan dapatkan pupuk untuk tanaman padi.
Meskipun beberapa kelompok tani dapatkan pupuk bersubsidi, namun masih banyak pula yang kesulitan dapatkan pupuk bersubsidi tersebut.
“Petani di desa kami, ada tujuh kelompok tani, namun namun hanya berapa kelompok yang dapatkan pupuk bersubsidi,” terang Demmatayan.
Ia pun berharap agar pemerintah daerah khususnya dinas terkait dapat segera memperhatikan keluhan petani sehingga mudah mendapatkan pupuk bersubsidi. (zul/mkb)