Permasalahan Dalam Pembangunan Pedesaan

  • Bagikan

Selanjutnya, kesehatan lingkungan. Masyarakat perlu disadarkan pentingnya kesehatan lingkungan jika ingin menciptakan komunitas sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga lingkungan dengan baik dan bertanggung jawab maka munculnya banyak penyakit yang umumnya dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari.

Hal lainnya, penerangan yang belum memadai. Misalnya ratusan desa di Kepulauan Nias Sumatera Utara (Sumut) hingga kini belum juga mendapat aliran listrik. Seperti di Desa Wango, Orahili Idanoi, Tuhemberua, dan beberapa desa lainnya di Kabupaten Nias Barat.

Salah seorang ibu rumah tangga bernama Yarnima Waruwu (32) selama ini telah menunggu pihak PLN untuk mengalirkan listrik ke desanya. Ia mengaku sangat menderita tanpa aliran listrik. Usahanya juga harus lekas tutup jika petang menjelang.

Anak Putus Sekolah

Di desa masih banyak anak yang putus sekolah, sehingga menyebabkan mereka menganggur. Sepanjang tahun 2021, setidaknya ada ribuan anak putus sekolah khususnya di perdesaan. Berbagai faktor menjadi penyebab utama putusnya pendidikan ribuan anak ini. Seperti orang tua bercerai, masalah ekonomi dan jarak ke sekolah yang jauh. Sedangkan pemuda yang mendapatkan pekerjaan di kota, tidak mau kembali lagi ke desa asal.

Masih banyak desa yang terpencil, berpenduduk jarang, terpencar-pencar dan taraf hidup rendah sehingga pembagunan desa terhambat. Berdasarkan data Kemendes-PDTT, dari total 74.050 desa, jumlah desa dengan kondisi tertinggal masih sebesar 17.268.

Sementara daerah tertinggal terbanyak terdapat di Papua dengan 27,05 persen dari 122 daerah tertinggal. Disusul Maluku, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali, serta Jawa.

Struktur aparat pemerintah desa serta lembaga penyalur aspirasi masyarakat perdesaan belum berfungsi baik dan menajemen pemerintah belum baik pelaksanaannya pun ikut jadi pengaruh.

  • Bagikan

Exit mobile version