MAMASA – Meskipun pemerintah telah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Namun masyarakat tetap rela antre di toko ritel modern berburu minyak goreng kemasan.
Hal ini karena ada perbedaan harga di pasar ketimbang toko ritel modern. Terlebih karena warga memburu merk minyak goreng yang sudah terkenal selama ini.
Salah seorang warga Nurbiati menyampaikan dirin memilih membeli minyak goreng di toko ritel karena harga relatif murah ketimbang yang dijual di pasar.
Lanjut Nurbiati, Ia rela mengantri bersama warga lain untuk mendapatkan minyak goreng murah tersebut. Meskipun harus didampingi oleh anak kecilnya. Ia mengaku membeli minyak goreng bermerk Bimoli dengan harga Rp 49 ribu kemasan isi dua liter.
“Lumayan banyak juga yang antre demi minyak goreng kemasan,” terang Nurbiati, Senin 11 April 2022.
Ia menjelaskan, memilih membeli minyak goreng di toko ritel modern meskipun HET sudah tidak diatur. Selain nyaman juga harganya lebih murah.
Warga berharap kepada pemerintah agar kembali menurunkan harga minyak goreng atau memberikan subsidi untuk masyarakat.
“Kasian warga kurang mampu. Paling tidak minyak goreng gampang di dapat dengan harga yang terjangkau,” terangnya.
Disisi lain, stok yang tiba hanya empat dos dari kemasana dua liter dan satu liter.
Sehingga beberapa masyarakat yakni ikut antre sedikit kecewa karena tidak kebagian minyak goreng.
Oni salah satu warga yang antre, Senin 11 April tak kebagian minyak goreng. Tetapi Ia mengaku tidak jadi masalah mungkin lain kali lagi baru didapatkan.
“Karena kita antre cari yang murah, kalau di pasar agak mahal,” tambahnya. (zul/mkb)