53 Persen Koperasi di Mateng Tidak Aktif

  • Bagikan

TOPOYO – Sebanyak 84 atau 53 persen dari 156 Lembaga Koperasi di Mamuju Tengah (Mateng), masuk kategori tidak aktif.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPMPTSP-KUKM) Mateng, Asmirah Djamal mengatakan, beberapa diantara koprasi tidak lagi melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Ada juga disebabkan kekurangan dana sehingga koperasi tersebut mandek. “Dan ada yang sudah tidak lagi ditemukan di lapangan,” jelas Asmirah, saat dikonfirmasi via Whatsapp, Senin 4 April 2022.

Berdasarkan data yang dihimpun di DPMPTSP-KUKM Mateng, dari 156 Koperasi yang terdaftar hanya 72 tercatat aktif.

Di Kecamatan Pangale terdaftar delapan koperasi, tinggal satu yang aktif. Di Kecamatan Budongbudong terdaftar 27, 18 tidak aktif. Kecamatan Tobadak juga terdaftar 27, 17 tidak aktif. Sementara di Kecamatan Topoyo terdaftar 51 dan 18 di antaranya sudah tidak aktif. “Di Karossa ada 43 koperasi namun 24 di antaranya sudah tidak aktif,” tambahnya.

Kepala Bidang (Kabid) Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), DPMPTSP-KUKM Mateng, Lukman mengatakan, umumnya koperasi yang sudah mandek dibenturkan oleh dana.

Mereka kekurangan modal, bahkan kebanyakan yang keliru. Mereka mengira setelah koperasi berdiri akan mendapatkan suntikan dana bernilai ratusan juta dari pemerintah. Padahal sejatinya koperasi dimulai dari usaha mandiri.

“Sebenarnya pemerintah sudah membuka peluang melalui pinjaman KUR (Kredit usaha rakyat,red) di perbankan, tapi sudah pasti melalui beberapa persyaratan,” jelas Lukman.

Umumnya Perbankan harus meninjau tempat usaha dan manajemen koperasi. (kdr/jsm)

  • Bagikan