JAKARTA – Masyarakat akhir-akhir ini dihebohkan dengan pemberitaan terkait kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah daerah.
Pemandangan truk yang antri mengular di SPBU di sepanjang jalur logistik sudah menjadi hal yang jamak ditemui.
Meski sebelumnya Plt Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat dikonfirmasi Fin.co.id memastikan bahwa pasokan solar dan BBM lainnya lancar dan tak terkendala, namun belakangan justru terungkap penyebab kelangkaan solar subsidi adalah over kuota.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, dalam RDP bersama Komisi VI, Senin 28 Maret 2022.
Nicke menjelaskan, saat ini total konsumsi solar subsidi per Februari sudah melebihi 10 persen dari kuota yang ditetapkan.
Pertamina sendiri menjamin ada ketersediaan barang untuk pasokan, namun sayangnya dalam hal distribusi memang masih terkendala karena saat ini penyaluran solar subsidi oleh Pertamina sudah melebihi kuota.
“Kondisinya saat ini semua aktivitas usaha sudah berjalan semua dan industri sudah naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang naik 5 persen,” ungkap Nicke.
Ia juga menjelaskan, kuota solar subsidi yang dipatok pemerintah tahun ini mencapai 14,9 juta KL. Angka kuota ini bahkan turun 5 persen dari jatah solar subsidi di 2021.
Aktualnya hingga saat ini, konsumsi justru sudah mencapai 16 juta KL.
“Kami memprediksi konsumsi sampai akhir tahun ada kenaikan 14 persen,” tuturnya.