BULAN Ramadan beberapa hari lagi. Persoalan kelangkaan minyak goreng masih menjadi perbincangan.
Oleh: M Danial
Belum ditemukan solusi untuk memulihkan kondisinya. Supaya para ibu rumah tangga tidak lagi harus berburu minyak goreng dengan harga jauh lebih mahal. Demi memenuhi kebutuhan masak-memasak yang rasanya sesuai selera lidah. Tidak harus mengubah gorengan menjadi rebusan.
Persoalan minyak goreng langka, hanya salah satu dari permasalahan yang membuat rakyat bingung. Harga minyak goreng makin mendidih, diperbincangkan banyak ibu rumah tangga. Beberapa topik lain menjadi perbincangan juga berbagai kalangan. Tidak terkecuali rakyat kecil yang secara langsung atau tidak langsung merasakan imbas berbagai kebijakan tingkat nasional atau lokal.
Begitupun berbagai pernyataan atau komentar para petinggi negeri atau pejabat daerah, yang mengklaim pikiran dan kebijakannya berpihak pada rakyat kecil. Namun, justru menambah daftar pertanyaan yang membingungkan rakyat kecil.
Berbagai kalangan memperbincangkan aneka informasi media dengan cara sendiri. Para pengemudi ojek membahas di tempat mereka berkumpul berbagi cerita atau suka-duka mengejar rezeki setiap hari.
Di tempat lain, seperti masjid, para jamaah membicarakan surat edaran Menteri Agama mengenai penggunaan ‘TOA’ masjid. Para pemerhati dan aktivis mendiskusikan di cafe-cafe atau warkop, sangat bersemangat melontarkan pendapat dan pandangan dari berbagai perspektif. Tidak terlepas juga dari kepentingan yang bersifat pragmatis.
Kritik tajam terhadap para wakil rakyat yang dinilai kehilangan kepekaan terhadap aneka persoalan rakyat, merupakan topik yang selalu muncul dalam diskusi para aktivis. Menurut mereka, kepekaan para pejabat publik, termasuk yang berstatus wakil rakyat, hanya untuk pencitraan. Kepeduliannya pada rakyat berfluktuasi sesuai kebutuhan: untuk pencitraan.
Persoalan ‘TOA’ masjid sempat viral karena pernyataan kontroversial Menteri Agama mengenai gonggongan anjing, tidak jelas lagi ujungnya. Sedangkan penggunaan ‘TOA’ masjid secara berlebih di berbagai tempat, tidak berubah juga dari sebelumnya.