Roller Coaster

  • Bagikan

Soal pendeta Saifuddin Ibrahim yang kontroversial. Yang melukai perasaan pemeluk agama mayoritas di Indonesia. Yang jelas-jelas melakukan penistaan agama (Islam). Yang meminta penghapusan 300 ayat kitab suci Alquran. Yang terang-terangan mengajak murtad Menteri Agama. Yang menghina suku tertentu dan dengan lantang menantang Menko Polhukam Mahfud MD bacok-bacokan.

Pertanyaan yang muncul soal pendeta Saifuddin Ibrahim: bagaimana dengan semua itu? Mengapa seperti dibiarkan, apakah sengaja didiamkan untuk dilupakan? “Sabar, polisi masih menyelidiki. Masih mengumpulkan bukti untuk memastikan telah terjadi perbuatan menista agama yang dilakukan Saifuddin Ibrahim,” tukas seorang peserta obrolan warkop. Pertanyaan lain: siapa sebenarnya pendeta Saifuddin Ibrahim?

Kritikan soal pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak terlewatkan juga menjadi perbincangan. Anggaran jumbo untuk membangun KN Nusantara, yang sebaiknya untuk ratusan juta rakyat miskin, tidak membuat pemerintah bergeming sedikitpun. Tenggelam ambisi mewujudkan IKN yang baru, supaya kelak menjadi peninggalan monumental pemerintahan rezim sekarang.

Polemik mengenai pemilu 2024, akan terlaksana sesuai siklus lima tahunan, atau akan mulur dengan berbagai alasan. Yang membungkus kepentingan oligarki, selalu juga menjadi perbincangan.

Tidak mengherankan suara yang membandingkan kondisi dari periode ke periode pemerintahan. Indikatornya cukupi sederhana. Kemudahan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan harga terjangkau dan tanpa harus berebutan alias berjejer dalam antrean.

Tidak dipungkiri berbagai kebijakan untuk memudahkan rakyat memenuhi kebutuhan. Namun belum terlaksana sesuai harapan. Sebagaimana mestinya. Lantaran pengawasan dengan aturan kebanyakan sekedar formalitas. Tidak disertai tindakan yang tegas dan adil, yang merupakan impian rakyat banyak.

Kondisi saat ini, mengingatkan saya pada wahana hiburan anak-anak kereta luncur (roller coaster). Yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada jalur khusus yang telah disiapkan. Peserta permainan bergantian berada di ketinggian, kemudian di bagian bawah mengikuti putaran. Pikiran berputar-putar seperti roller coaster, lantaran berbagai kebijakan atau statemen para petinggi negeri yang membikin rakyat bingung. Seolah tidak disadari akan memicu ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah. Entahlah. (***)

  • Bagikan