JAKARTA – Softbank dikabarkan mundur dari rencana investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan Timur. Kabar ini muncul akhir pekan lalu setelah Nikkei Asia menurunkan pernyataan resmi perusahaan pembiayaan asal Jepang tersebut.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, kondisi ini menjadi tantangan sendiri bagi pemerintah. Termasuk untuk menjadi pembuktian jika pemerintah mampu mendapat pembiayaan selain dari luar negeri.
Terlebih di saat perekonomian dunia sedang susah karena pandemi Covid-19, disusul dengan perang yang terjadi di Ukraina. Pemerintah dianggap perlu mencari sumber pembiayaan di dalam negeri.
“Ini proyek strategis nasional dan merupakan keputusan historis Bangsa untuk meraih cita-cita Nasional, tidak selayaknya diwacanakan seakan tergantung pada pendanaan Asing,” kata Budi kepada wartawan, Jumat 18 Maret 2022.
Budi menuturkan, Indonesia seharusnya kembali berorientasi pada endogenous growth, ketimbang exogenous growth. Pasalnya, orientasi endogenous growth setidaknya digunakan dalam tiga aspek pembangunan IKN Nusantara.
Poin pertama, kapital. Indonesia seharusnya mengutamakan pembiayaan dari perbankan nasional yang sebenarnya over liquid. Kedua, tenaga kerja. Indonesia memiliki digital talent yang luar biasa. Berdasarkan data Startup Ranking 2021, Indonesia berada di urutan lima besar Dunia. Unicorn di Tanah Air bertambah dari 4 pada 2020 menjadi 8. Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.
“Banyak yang tidak memberi perhatian, kita sebenarnya memiliki angkatan digital talent yang sangat cemerlang dan massif. Ini generasi masa depan, mereka sangat sensitif pada green economy, berfikir fleksibel, sustainable. Mereka harus menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan IKN Nusantara nanti melalui industri kreatif, light manufacturing, green economy,” jelas Budi.
Ketiga, teknologi. Indonesia dianggap sangat mumpuni mewujudkan IKN Nusantara sebagai smart forest city, modern, inklusif, dan berperadaban maju. Tidak hanya hasil inovasi di Kementerian PUPR, berbagai perguruan tinggi terbaik Indonesia juga punya banyak teknologi, yang sangat memadai.
“SDM serta teknologi kita sangat mumpuni. Ini justru kesempatan mempromosikan mereka, dan akan menjadi nilai tambah IKN Nusantara, karena dibangun dengan visi, rancang-bangun, tenaga, hingga teknologi kita sendiri,” pungkas Budi. (jpg)