Di beberapa daerah, lanjut Johnny, upaya menurunkan angka kematian masih terkendala karena adanya pasien yang memiliki komorbid dan belum divaksin lengkap. Selain itu, percepatan vaksinasi dibutuhkan untuk mendukung aktivitas masyarakat pada bulan Ramadan dan Idul Fitri. ”Pada saat Ramadan mobilitas dan kegiatan masyarakat meningkat. Kita ingin perlindungan sudah lebih optimal,” tuturnya.
Akselerasi cakupan vaksin dikebut agar tidak terjadi gelombang susulan pada masa puasa dan Lebaran. ”Mudah-mudahan kita akan mencapai 70 persen dari populasi telah menerima vaksinasi sebelum Idul Fitri,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Berdasar data satgas, masih ada 15 provinsi dengan laju vaksinasi dosis kedua dan ketiga yang masih rendah. Antara lain Banten, NTT, Kalimantan Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat. Kemudian Sumatera Selatan, Aceh, Sulawesi Utara, Papua Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sulawesi Barat. Cakupan vaksinasi dosis kedua di wilayah tersebut kurang dari 70 persen dan vaksinasi dosis ketiga kurang dari 30 persen.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menjelaskan, penyintas Covid-19 bisa mendapatkan booster minimal satu bulan setelah dinyatakan sembuh bila derajat keparahan penyakitnya ringan sampai sedang. Sementara bagi penyintas dengan derajat keparahan penyakit berat, vaksinasi diberikan dengan jarak waktu minimal tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. Vaksin booster sendiri dapat diberikan minimal tiga bulan setelah suntikan vaksinasi dosis kedua. ”Jarak dari vaksin lengkap ke booster minimal tiga bulan,” katanya.
Per 15 Maret 2022, sebut Reisa, tercatat 72,84 persen sasaran vaksinasi nasional telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. Sedangkan untuk booster, baru sekitar 7,07 persen. ”Selain akselerasi cakupan vaksinasi, terdapat tantangan lain yang harus dilewati, yakni terkait angka kematian dan beberapa kebijakan baru masih dalam tahap evaluasi,” ujarnya.
Kunjungan Meningkat, Bali Buka Sepuluh Rute Penerbangan Lagi
Kebijakan relaksasi waktu karantina dan layanan visa on arrival diklaim telah mampu meningkatkan kedatangan turis internasional ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengungkapkan, sejak dibukanya pintu masuk (entry point) ke Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 7 Maret 2022, terjadi peningkatan kedatangan internasional dan domestik.