Harga Cabai di Mateng Melonjak Tinggi

  • Bagikan

TOBADAK – Sejumlah bahan pokok di Mamuju Tengah (Mateng), mengalami kenaikan harga. Terutama cabai keriting membubung hingga 100 persen.

Kepala Bidang Distribusi dan Sarana Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Mateng, Syamsuddin, mengatakan semua jenis cabai melonjak drastis.

Cabai keriting yang sebelumnya Rp 30 ribu, naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram (kg). Begitupula jenis lain juga mengalami kenaikan pesat.

“Kenaikan harga cabai diduga akibat cuaca buruk saat ini. Stoknya sangat kurang dipasaran,” jelas Syamsuddin, usai memantau harga bahan pokok di Pasar Karossa, bersama Kabag Ekonomi didampingi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Mateng, Senin 14 Maret 2022.

Untuk mengatasi kelangkaan cabai menjelang bulan suci ramadan, pihaknya akan berkoordinasi Dinas Pertanian selaku leading sektor holtikultura.

Setidaknya ada pembatasan penjualan cabai keluar daerah. Dewasa ini hasil produksi lokal Mateng terjual ke Majene dan Palu, Sulawesi Tengah.

Selain cabai, menurut Syamsuddin, beras juga mengalami kenaikan harga dari Rp11 ribu menjadi Rp11.800 per kg. Sedangkan beras lokal dari Rp8 ribu menjadi Rp9 ribu per kg. Telur ayam ras juga naik dari Rp27 ribu jadi Rp30 ribu per rak.
“Saya pikir kenaikan telur masih normal dan sudah seimbang dengan kenaikan harga pakan,” ucapnya.

Dibalik kenaikan cabai, harga tomat justru turun. Jika sebelumnya Rp4 ribu per kg, sekarang tiga kilogram Rp10 ribu. “Murahmi hanya sepuluh ribu tiga kilo,” ungkapnya.

Sedangkan minyak goreng, menurut Syamsuddin, harga di pasaran variatif. Bergantung merk dan tingkat kesulitan pedagang mendapatkan stok.

Kata dia, pasaran minyak belum stabil disebabkan pendistribusian dari Makassar belum lancar. Belakangan ini pedagang hanya mengharapkan distribusi dari Palu. Makanya harga minyak goreng di Pasar Karossa jauh lebih murah ketimbang Pasar Topoyo.
Di Karossa minyak Sania kemasan satu liter hanya Rp16 ribu, sedangkan eceran di Pasar Topoyo Rp23 ribu. “Itu karena Karossa lebih dekat dari Palu,” jelasnya.

Syamsuddin menambahkan, pemantauan harga bahan pokok berlangsung tiga hari. Meliputi Pasar Topoyo, Tobadak, Babana Kecamatan Budong Budong, dan terakhir di Pasar Karossa Kecamatan Karossa. Diikuti tim gabungan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Disperindag. Pengawasan dilakukan guna menjaga laju inflasi yang rendah dan stabil. (kdr/jsm)

  • Bagikan

Exit mobile version