MAMUJU – Realisasi sejumlah proyek infrastruktur yang diongkosi dari dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), diupayakan tuntas secepatnya.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar pun tak henti melakukan peninjauan. Termasuk pada proses pengerjaan ruas jalan hingga jembatan akses Tapalang-Pasa’bu di Kabupaten Mamuju. Jembatan tersebut nantinya membuka akses dari Kecamatan Tapalang Barat Hinga Jalan Martadinata Kecamatan Simboro, Mamuju.
Ia mewanti-wanti kontraktor pelaksana proyek agar pengerjaan jalan tersebut harus selesai sebelum berakhirnya masa jabatannya pada Mei 2022. “Kita harap ini secepatnya selesai sesuai target,” ujar Ali Baal.
Ali pun menjelaskan, pengerjaan jalan tersebut sebagai upaya pemerintah membangkitkan ekonomi masyarakat, setidaknya di sepanjang Jalan Martadinata, Simboro, hingga Tapalang. Akses tersebut sekaligus menjadi rute alternatif dari Tapalang ke ibukota provinsi ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar Muh. Aksan mengatakan, jembatan tersebut merupaka salah satu dari enam paket pekerjaan yang diintervensi melalui dana PEN tahap II Tahun 2022. Khusus pembangunan jembatan telah dianggarkan sekira Rp 16,7 miliar.
Sarana tersebut merupakan salah satu dari empat paket PEN tahap II. Yang masuk tahap II ini pekerjaan ruas jalan dari Rangas sampai Tapalang Barat dan dua jembatan, Martadinata-Sumare dan jembatan Tapalang-Pasa’bu.
Ruas Jalan
Dua hari sebelumnya, Jumat 4 Maret 2022, gubernur juga meninjau pengerjaan ruas jalan Tabone-Nosu di Kabupaten Mamasa dan ruas jalan Mapilli-Piriang di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Untuk ruas jalan Tabone-Nosu-Pana, itu merupakan salah satu akses yang menghubungkan Sulbar dengan Kabupaten Toraja, Sulsel. Diketahui akses dari Mamasa menuju Nosu sekira 27 kilometer (Km). Sementara dari Nosu tembus ke Batas Toraja mencapai 100 Km lebih. Dan pemda sudah mengintervensi perbaikan jalan lebih dari 10 Km.
Tahun 2020 lalu, dilakukan pekerjaan jalan sepanjang 7 Km. Tahun 2021 kembali mendapatkan pendanaan melalui program PEN Tahap I sebesar Rp 14 miliar. Kemudian berlanjut lagi di tahap II pada 2022 dengan pekerjaan tambahan sekira 3 Km lebih dengan pagu Rp 11,5 miliar. Sementara Ruas Jalan Mapilli-Piriang merupakan proyek PEN Tahap I 2021 dengan anggaran Rp 18 miliar.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, setelah melakukan peninjauan di dua titik itu, ia mengapresiasi kinerja kontraktor dalam mengejar target penyelesaian pengerjaan.
Ia mengakui atas keterbatasan anggaran, sehingga ruas jalan yang menjadi akses strategis itu belum dapat diselesaikan. Seperti jalan Tabone-Nosu masih jauh untuk dapat tembus ke Toraja. Begitupun ruas Jalan Mapilli-Piriang.
Namun ia berkomitmen meskipun jabatannya akan berakhir pada Mei mendatang, ia tetap mendorong agar pekerjaan dua titik ruas jalan tersebut berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. “Itu kita harapkan, agar intervensi anggaran tetap berlanjut tahun berikutnya,” ujar Ali Baal.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Sulbar Saparang menyebutkan, untuk pekerjaan ruas jalan Tajone Nosu Tahap II progresnya baru delapan persen dengan panjang pekerjaa 3,2 Km. “Kondisi jalan mantap itu baru puluhan kilometer, dan masih ada seratus meter lebih tembus ke Toraja,” bebernya.
Sementara untuk Pekerjaan Ruas Jalan Mapilli-Piriang merupakan pekerjaan PEN tahap I 2021 yang progresnya saat ini sudah 95 persen. (imr/ham)