MAMASA – Sudah enam tahun, Bandara Sumarorong di Kabupaten Mamasa terbangun. Namun sarana itu tak beroperasi layaknya bandara pada umumnya.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan intervensi dengan penambahan lahan guna pengembangan bandara. Namun hal itu tidak cukup, jika setiap lini tidak terlibat dalam mengupayakan pengoperasian bandara ini.
Dijelaskan, terhentinya operasi Bandara Sumarorong sejak 2016 itu dikarenakan kurangnya penumpang yang membuat pihak maskapai mengehentikan operasi. Begitupun situasi saat ini, belum banyak masyarakat memanfaatkan Bandara Sumarorong.
Namun Ali Baal percaya dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim akan mempengaruhi mobilitas warga dari Mamasa. “Dengan terbentuknya IKN, pasti lebih banyak pengguna Bandara Sumorarong,” ujar Ali Baal, Jumat 4 Maret 2022.
Untuk itu pihaknya turut mendukung penambahan lahan yang saat ini sedang berproses di tingkat kabupaten. “Provinsi siap membantu pembebasan lahannya,” ujar Ali Baal.
Kepala UPBU Bandara Sumarorong Djarot Nugroho mengatakan, penambahan lahan yang dilakukan sekira 6 hektar. Namun menurutnya, tanpa dukungan sektor lainnya itu tidak akan membantu pengembangan bandara.
“Salah satunya pariwisata, perlu tingkatkan promosi pariwisata,” ungkapnya. (imr/ham)