Cek Pasaran Minyak Goreng, Polres Majene Temukan Harga Variatif

  • Bagikan

MAJENE – Guna menjaga kestabilan harga dan pasokan minyak goreng di pasaran, Polres Majene melalui Satuan Intelkam pada Unit Ekonomi melakukan pantauan lapangan. Ini sebagai tindak lanjut Permendag No 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng.

Kanit Ekonomi Satintelkam Polres Majene Aiptu Syarifuddin memantau stok minyak goreng di toko-toko di Pasar Sentral Majene dan sekitarnya, Jumat 25 Februari 2022. Syarifuddin mengungkapkan, penerapan HET minyak goreng maksimal Rp 14.000. Harga itu memang pernah diterapkan di pasar sentral saat stok masih berlimpah.

Hanya saja saat ini mulai terjadi kelangkaan stok. Produsen hanya mengandalkan pembelian dari toko ke toko, sehingga untuk saat ini HET untuk minyak goreng di pasar sentral tidak lagi terealisasi. Harga minyak goreng sekarang sudah beragam pada kemasan perliternya. Ada yang menjual Rp 20.000, Rp 22.000 hingga Rp 24.000, tergantung minyak didapatkan dari tangan keberapa.

Bila di daerah lain mungkin hanya bergantung pada produk minyak hasil olahan pabrikan, di Majene masyarakat masih bisa memberdayakan produk minyak lokal seperti minyak mandar. Sehingga bisa mengantisipasi kelangkaan.

Lebih lanjut disebutkan, untuk menangani persoalan tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kasi Perdagangan Sulbar bahwa untuk wilayah Sulbar rencana akan di datangkan minyak goreng kemasan dengan harga  subsidi.

Untuk Sulbar, sambungnya, direncanakan stok minya akan di datangkan pada awal Maret dengan jumlah 9.780 ton dan rencananya akan di bagi ke berapa penjual ( toko ) di Sulbar melalui pengawasan istansi terkait.

Bersamaan dengan itu, Aiptu Syarifuddin juga tetap mengimbau dan mengajak para produsen minyak goreng agar sebisa mungkin berkomitmen menjaga stabilitas harga. Jangan ada yang menimbun minyak agar tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga. (*/ham)

  • Bagikan