Pemprov Sulbar Optimis Tuntaskan Proyek PEN

  • Bagikan

MAMUJU – Pemprov Sulbar terus menggenjot penuntasan seluruh pekerjaan yang bersumber dari pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2011. Besaran pinjaman Rp 300 miliar, dikucurkan dari investor PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Pinjaman disetujui pada September tahun 2021 lalu. Pemprov Sulbar pun langsung menggenjot pelaksanaan pekerjaan, yang dibagi dalam dua segmen.

Segmen I, sebanyak 11 paket pekerjaan. Dilaksanakan usai persetujuan pinjaman dan harus berakhir pada Desember lalu. Namun karena berbagai kendala, akhirnya diberi perpanjangan masa pekerjaan hingga akhir bulan ini.

Sedangkan segmen II, hanya enam paket. Terhitung dilaksanakan awal tahun, dan harus tuntas pada akhir Maret nanti. Pada paket pekerjaan segmen II, fokus memuluskan jalur dari Mamuju ke Tapalang Barat via Sumare.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar optimis, proyek pengerjaan ruas jalan yang bersumber dari dana PEN tersebut tercapai sesuai target. “Kita optimis selesaikan di bulan April,” ujar Ali Baal, saat melakukan peninjauaan pengerjaan ruas jalan dan jembatan di Rangas, Mamuju, Senin 21 Februari 2022.

Dibeberkan, ruas jalan RE Martadinata hingga Tapalang Barat telah dikerjakan sepanjang 25 kilometer dari target 40 kilometer. Termasuk dua jembatan pada jalur tersebut. Ia berharap kontraktor bekerja lebih keras agar target tersebut lebih cepat terselesaikan.

Ali Baal pun berharap, selesainya pekerjaan ruas jalan RE Martadinata-Tapalang Barat dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Kita berharap, bisa membangkitkan ekonomi masyarakat,” ujar Ali Baal.

Dia menambahkan, selesainya jalan itu juga akan berdampak terhadap akses pendidikan serta kesejahteraan masyarakat setempat. Utamanya bagi masyarakat yang ingin menghidupkan usaha.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar Muh. Aksan mengatakan, jalur RE Martadinata hingga Tapalang Barat adalah rute alternatif Trans Sulawesi.

Dia mengaku, intervensi anggaran ke ruas ini berangkat dari pengamatan situasi pasca gempa tahun lalu. Akses utama di trans Sulawesi, yakni Tapalang-Mamuju, sempat terputus beberapa hari akibat longsor. Itu membuat evakuasi warga serta penyaluran logistik terhambat.

“Jadi diperbaikinya jalan ini, untuk menghindari wilayah Mamuju terisolir ketika terjadi longsor di akses utama Mamuju-Tapalang. Ini juga memperlancar logistik masuk ke Sulbar,” ungkap Aksan. (imr/dir)

  • Bagikan

Exit mobile version