Satu-persatu tokoh-tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sulbar berpulang ke Rahmatullah. Pada hari Selasa, tanggal 15 Februari 2022, sekira pukul 17.00 Wita, salah seorang tokoh, sahabat, kerabat dan teman seperjuangan telah pergi memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjemput takdirnya.
Oleh:
Rahmat Hasanuddin
Almarhum H. Syafri Sayadi lahir di Karama, Polmas (sekaran Polman) pada tanggal 7 Agustus 1942. Ia berpulang pada usia 79 karena penyakit gula darah yang kemudian menjadi komplikasi. Almarhum sempat dirawat di rumah sakit kemudian dipulangkan ke rumah. Hanya satu hari di rumahnya, kemudian pergi dengan tenang.
Saya sebagai eks Ketua Komite Aksi Pembentukan Propinsi Sulbar tak kuasa menahan kesedihan dan duka cita atas kepergiannya. Almarhum adalah jajaran pertama orang-orang Mandar di Jakarta pada awal tahun sembilan puluhan yang memberi sambutan luar biasa kepada perjuangan pembentukan Sulbar.
Bukan cuma menyambut dan ikut ramai, tetapi bersama dengan tokoh-tokoh Mandar lainnya, seperti Dr. Arifuddin, Syafruddin Kino, Islam Andada, Alimuddin Panganro, Sudarman Amin, Nawir Mannan, dan lain-lain. Ia ikut melakukan sosialisasi dan pertemuan-pertemuan dengan Departemen Dalam Negeri dan DPR RI. Dia juga mendampingi Anwar Adnan Saleh untuk mengatasi masalah di Mamasa pada waktu Pansus DPR RI tidak berhasil memperoleh dukungan bulat.
Pada fase-fase pertama gagasan perjuangan disampaikan kepada komunitas Mandar di Jakarta, Almarhum sebagai Sekretaris Keruunan Keluarga Mandar (KKM) yang menjadi motor penggerak tanpa pernah mengeluh. Kini pelopor dan tokoh-tokoh senior satu persatu pergi menyusul tokoh lainnya yang ada di Jakarta (Islam Andada, Syamsi Nurdin, Aswan Hamir, Ratna Dewi Djamaluddin, Prof. Arief Djamaluddin, dll).
Di Sulbar dan Sulsel, tokoh-tokoh pejuang sudah semakin tipis dan yang tinggal adalah mereka yang berada di lapisan bawah yang masih berusia relatif muda. Para pejuang, mari kita berdoa untuk mereka semua yang telah mendahului kita. Kepada H. Syafri Sayadi, terima kasih atas keikhlasanmu. Kami semua berduka dan membacakan Al Fatihah untukmu. (*)