MATENG – Setiap musim penghujan, sejumlah desa di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), selalu menjadi langganan banjir. Itu sebab BPBD tetap bersiaga.
Kepala BPBD Mateng Bachtiar mengatakan, belakangan ini intensitas hujan cukup tinggi. Kondisi tersebut sangat berpotensi menimbulkan banjir dibeberapa wilayah pemukiman. Olehnya Tim Reaksi Cepat (TRC) selalu disiagakan. Mereka ditugaskan memantau lokasi rawan bencana. Seperti Tabolang, Desa Pangalloang, Lemo Lemo, Barakkang dan Tobadak. “Daerah ini merupakan langganan banjir setiap musim penghujan,” jelasnya saat ditemui, Kamis 10 Februari 2022.
Dijelaskan, beberapa waktu lalu, tepatnya November 2021, banjir melanda Desa Barakkang Kecamatan Budong-Budong. Ketika itu, sungai meluap dan merendam sejumlah pemukiman. Fatalnya lagi, hanya selang beberapa waktu, tanggul di Dusun Palopo jebol.
Akibatnya, daerah tersebut kembali dikepung banjir setinggi dada orang dewasa. Sedikitnya100 hektar lahan pertanian ikut terendam. Kejadian tersebut menimbulkan kerugian Rp 100 juta lebih. “Saat ini tanggul sedang tahap pengerjaan dan ditangani langsung TNI. Beberapa korban juga sudah kita diberikan bantuan,” terang Bachtiar.
Ia berencana tahun ini akan menambah desa siaga bencana. Sebelumnya tiga desa sudah terbentuk. Kata dia, Desa siaga sangat membantu dalam mengatasi bencana, terutama daerah yang sulit terjangkau kendaraan saat longsor. Tim relawan desa siaga juga membantu bersosialisasi di daerah rawan bencana. Selain itu pihaknya juga menyiagakan sejumlah peralatan yang dianggap sangat dibutuhkan saat banjir. “Alhamdulillah sekarang kita dapat bantuan perahu karet, mesin pemotong, dan pelampung dan BNPB. Barangnya dalam perjalanan,” tutup Bachtiar. (kdr)