Bunga Kehidupan

  • Bagikan

BUNGA tak ubahnya dengan manusia dan binatang. Bunga juga merupakan makhluk hidup yang butuh asupan makan, minum, belaian dan perhatian agar tumbuh mekar, indah dan merekah.

Oleh: Husain Alfulmasi

Sejatinya pecinta bunga layaknya menyipati hakikat bunga yaitu indah, semerbak, elok dipandang dan disukai serta dicintai manusia. Yang dipandang selalu indah dan berakhir dengan kagum. Kekaguman itulah yang membawanya tafakur bahwa salah satu tujuan kehadiran manusia di dunia adalah menciptakan keindahan dan kedamaian.

Sebagai kuasa Tuhan, bunga diciptakan untuk memberikan keindahan dan harmoni bagi alam dan bagi kehidupan manusia. Bunga sebagai ciptaan Tuhan memiliki hak yang sama dengan makhluk hidup lainnya.

Bunga juga butuh asupan makan; dan air merupakan sumber asupan makan utama bagi bunga. Bunga (yang tumbuh liar yang tidak dipelihara oleh manusia) tidak akan tumbuh di tempat yang tidak tersedia asupan makannya.

Bunga itu tumbuh sudah pasti mendapat jaminan asupan makan agar bisa hidup dan berkembang. Oleh karena itu, ketika seseorang memetik dan memindahkannya ke wadah pot maka saat itu secara langsung dia punya tanggungjawab dan amanah untuk memeliharanya. Jika orang itu membiarkan bunga itu begitu saja tanpa perhatian dan perawatan sehingga bunga itu layu bahkan mati, sungguh ia telah berlaku zalim dan khianat.

Di dalam Al-Qur’an, Allah swt ada menyebut Zahrah yang berarti bunga. Namun kata zahrah digandengkan dengan kata hayat addunyah jadi zahratil hayatiddunya yang bermakna bunga kehidupan dunia.

Allah melukiskan kehidupan dunia seperti bunga. Sebagaimana bunga yang indah, semerbak dan menawan hati bagi yang melihatnya, begitu pula dunia penuh dengan hal-hal indah menawan hati sehingga kuat keinginan untuk memilikinya dengan mengorbankan waktu dan dana hanya sekedar menikmatinya.

Allah menciptakan bunga agar manusia dapat belajar dari sifat bunga yang selalu menebarkan keharuman. Bahkan kehadiran bunga menjadi tempat berlabuh mencari makan bagi makhluk lain bernama lebah dan kupu-kupu.

Kehadiran manusia di jagad ini mestilah seperti bunga selalu menciptakan kedamaian hati, ketenangan batin, dan keindahan pandangan. Manusia juga diharap memaksimalkan fungsinya sebagai penyeimbang kehidupan seluruh makhluk hidup agar tercipta kehidupan yang harmoni. Karena manusialah satu-satunya makhluk hidup yang berakal yang diciptkan oleh Allah swt. Sehingga alam ini dengan segala kekayaan dan fanorama keindahan di dalamnya terus berlanjut dimanfaatkan dan dinikmati oleh manusia dari generasi ke genarasi berikutnya hingga akhir zaman.

Nikmatilah dunia sebagai sarana menyemai amal kebaikan yang kelak menjadi bekal yang membahagiakan kita di akhirat nanti. Begitu pula bunga, nikmatilah keindahan dan keharuman semerbak bunga itu agar dari sana ada kesadaran bahwa amal dan kebaikan kita mestilah seperti bunga yaitu harum dan indah agar memberi manfaat kepada orang lain. Sehingga nama dan kebaikan kita dikenang laksana bunga; harum dan indah. (***)

  • Bagikan