MAMUJU – 9 Februari ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Peringatan pun dilakukan setiap tahun, sejak ditetapkannya melalui Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 1985.
Tahun ini, peringatan HPN diselenggarakan di Sulawesi Tenggara (Sultra). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak peringatan HPN Tahun 2022, kemarin, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Kepala Negara menyampaikan apresiasinya kepada segenap insan pers yang terus bekerja dan membangun optimisme masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. “Pers menyampaikan informasi untuk meningkatkan literasi, membangun optimisme dan membangun harapan sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak pandemi Covid-19,” ujar Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengetahui dalam dua tahun terakhir industri pers nasional mengalami tekanan yang luar biasa beratnya akibat pandemi Covid-19. Selain itu ada juga tekanan akibat disrupsi digital, dan juga mengatasi tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.
Jokowi berujar, perubahan drastis landscape persaingan media menghadirkan berbagai persaingan yang pelik antar media massa, misalnya hanya mengejar viewers dari pembaca.
“Munculnya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar cuman klik atau views, membanjirinya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berujar dengan penuh tekanan tersebut, media-media mainstream, media arus utama harus secepatnya bertransformasi. Harus semakin inovatif meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat.
“Membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada,” ungkapnya.
Jokowi berharap, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa. Menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi di tengah perubahan.
“Mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita,” tuturnya.
Jokowi menyebut, pers Indonesia adalah lokomotif kemajuan bangsa. Sehingga menurut Jokowi pers sangat berperan penting untuk mewujudkan kemajuan Indonesia. “Pers menjadi inspirasi lompatan-lompatan kemajuan, menjadi simpul perubahan di semua sektor kehidupan masuarakat, serta menjadikan masyarakat, bangsa dan negara percaya diri untuk mewujudkan Indonesia maju,” pungkasnya.
Jaga Kepercayaan Publik
Terpisah, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar berharap kehadiran pers senantiasa membangun kepercayaan publik. “Semoga pers Indonesia selalu kokoh menyajikan informasi terpercaya, up to date dan mencerdaskan untuk kemajuan dan menguatkan persatuan bangsa,” ujar Ali Baal mengapresiasi HPN 2022.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik (DiskominfoPers) Sulbar Mustari Mula menambahkan, independensi tetap tertanam dalam jiwa seorang wartawan maupun perusahaan media.
“Tetap sebarkan informasi pada publik dan tak berpihak kepada kepentingan suatu golongan. Serta menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi yang mencerahkan dan terpercaya terutama dalam menangkal berita berita hoax,” tutup Mustari.
Tak ketinggalan, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi menyampaikan kehadiran pers sangat penting bagi pengembangan daerah. Pers juga menjadi garda terdepan melancarkan agenda pembangunan, dan mencegah polemik di tengah masyarakat. “Termasuk menangkap informasi Hoaks,” ujar legislator dari Partai Demokrat itu.
Dia pun berharap, kesejahteraan pers menjadi perhatian seluruh pihak. Khususnya perusahaan media, sudah seharusnya memberikan perhatian lebih pada wartawannya. “Semoga para direktur dari seluruh media bisa mendengarkan aspirasi ini, perhatikan kesejahteraan wartawannya,” ungkapnya. (imr/dir)