MAMUJU — Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Ketua Pengurus Musala Al-Musawwir Kantor KPU Sulbar menetapkan calon nomor urut 2, Abdul Kadir Sahibu, sebagai pemenang. Pemilihan ketua yang digelar di TPS Teras Demokrasi KPU Sulbar, Rabu 9 Februari 2022.
Kadir unggul jauh atas dua pesaingnya dengan meraih 22 suara. Sementara dua calon lain, nomor urut 1 Purnama dan calon nomor urut 3 Djamaluddin sama-sama meraup 13 suara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilaksanakan di TPS, sebanyak pemilik 50 hak suara hadir di TPS menggunakan hak pilih sesuai jadwal yang ditentukan. Sebanyak 48 surat suara dinyatakan sah, sementara ada dua surat suara dinyatakan batal. Tiga foto pasangan calon di surat suara tercoblos.
Ketua KPPS Pemilihan Ketua Pengurus Musala Kurnyadi mengatakan, pemilihan langsung ketua pengurus musala diarahkan langsung oleh Sekretaris KPU Sulbar Dr Bakhtiar saat peresmian musala.
“Bahwa pemilihan ketua pengurus mencoba menggunakan metode seperti ini, karena untuk memberikan contoh mengenai hal ‘sekecil’ ini pun kami mencoba menjadi contoh. Bahwa di KPU sangat menjunjung sistem demokrasi yang ada,” jelas Kasubag Parmas dan Teknis yang akrab disapa Pablo.
Ia mengatakan, untuk mekanismenya, KPPS merujuk pada PKPU. “Alhamdulillah pimpinan kami memberikan keleluasaan bahwa KPPS yang menentukan, mulai dari tahapan DPS, DPT sampai hari H 9 Februari 2022,” jelasnya.
Komisioner KPU Sulbar Adi Arwan Alimin menjelaskan, proses tersebut bagian dari cara KPU melakukan fasilitasi pendidikan pemilih yang dilaksanakan internal.
Lebih dari itu, sambungnya proses seperti ini menunjukkan bahwa ada penguatan mengenai daya dorong untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa di KPU dilaksanakan proses yang menduplikasi kegiatan-kegiatan di TPS pada saat pemilihan.
“Ini bukan simulasi, karena ada orang yang dipilih hari sebagai pengurus musala. Dialah yang akan menjadi ketua pengurus musala, memasilitasi program religi atau ibadah,” sebutnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut, bagian dari warming atau pemanasan staf menuju Pemilu 2024, karena akan memasuki tahapan pertengahan tahun ini. “Bahwa pemilu 2024 ini adalah fokus kita meski hari ini masih tahun 2022, tapi semua jajaran KPU sudah fokus mengoptimalkan potensi dan pikiran menuju 2024,” pesannya. (rls)
[9/2 14.57] Radar Ilham: Bro
Proses pemilihan pengurus Musala Al-Musawwir Kantor KPU Sulbar. — dok. kpu sulbar —
Begini Cara KPU Sulbar Memilih Ketua Musala Al-Musawwir
MAMUJU — Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Ketua Pengurus Musala Al-Musawwir Kantor KPU Sulbar menetapkan calon nomor urut 2, Abdul Kadir Sahibu, sebagai pemenang. Pemilihan ketua yang digelar di TPS Teras Demokrasi KPU Sulbar, Rabu 9 Februari 2022.
Kadir unggul jauh atas dua pesaingnya dengan meraih 22 suara. Sementara dua calon lain, nomor urut 1 Purnama dan calon nomor urut 3 Djamaluddin sama-sama meraup 13 suara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilaksanakan di TPS, sebanyak pemilik 50 hak suara hadir di TPS menggunakan hak pilih sesuai jadwal yang ditentukan. Sebanyak 48 surat suara dinyatakan sah, sementara ada dua surat suara dinyatakan batal. Tiga foto pasangan calon di surat suara tercoblos.
Ketua KPPS Pemilihan Ketua Pengurus Musala Kurnyadi mengatakan, pemilihan langsung ketua pengurus musala diarahkan langsung oleh Sekretaris KPU Sulbar Dr Bakhtiar saat peresmian musala.
“Bahwa pemilihan ketua pengurus mencoba menggunakan metode seperti ini, karena untuk memberikan contoh mengenai hal ‘sekecil’ ini pun kami mencoba menjadi contoh. Bahwa di KPU sangat menjunjung sistem demokrasi yang ada,” jelas Kasubag Parmas dan Teknis yang akrab disapa Pablo.
Ia mengatakan, untuk mekanismenya, KPPS merujuk pada PKPU. “Alhamdulillah pimpinan kami memberikan keleluasaan bahwa KPPS yang menentukan, mulai dari tahapan DPS, DPT sampai hari H 9 Februari 2022,” jelasnya.
Komisioner KPU Sulbar Adi Arwan Alimin menjelaskan, proses tersebut bagian dari cara KPU melakukan fasilitasi pendidikan pemilih yang dilaksanakan internal.
Lebih dari itu, sambungnya proses seperti ini menunjukkan bahwa ada penguatan mengenai daya dorong untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa di KPU dilaksanakan proses yang menduplikasi kegiatan-kegiatan di TPS pada saat pemilihan.
“Ini bukan simulasi, karena ada orang yang dipilih hari sebagai pengurus musala. Dialah yang akan menjadi ketua pengurus musala, memasilitasi program religi atau ibadah,” sebutnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut, bagian dari warming atau pemanasan staf menuju Pemilu 2024, karena akan memasuki tahapan pertengahan tahun ini. “Bahwa pemilu 2024 ini adalah fokus kita meski hari ini masih tahun 2022, tapi semua jajaran KPU sudah fokus mengoptimalkan potensi dan pikiran menuju 2024,” pesannya. (rls)