Jika terjadi wabah maka negara memutus rantai wabah dengan menerapkan lockdown syar’i. Di samping itu, pendididkan akan terus berjalan, tidak ada yang membedakan apakah dilakukan dengan tatap muka atau daring. Negara akan menimbang dengan matang sesuai kebutuhan.
Jika negara mengambil kebijakan belajar tatap muka, maka negara akan menjalankan langkah terukur sebagaimana penjelasan sebelumnya. Negara juga akan menyiapkan penjagaan lingkungan sosial, masyarakat dan keluarga. Sebab tak menutup kemungkinan penularan bisa terjadi ketika peserta didik berada diluar lingkungan sekolah.
Semua itu akan mendukung keberhasilan pendidikan di masa pandemi. Semua itu dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam Islam yaitu membentuk kepribadian Islam, menguasai Iptek, pemikiran Islam, ilmu-ilmu terapan Iptek hingga memiliki keterampilan tepat guna dan berdaya guna. Negara juga memastikan anggaran mencukupi bagi kebutuhan Pendidikan, baik dilakukan secara tatap muka atau daring.
Walhasil pendidikan akan lebih baik jika hanya merujuk kepada perintah Sang Khaliq. Apapun metodenya, pendidikan akan terus produktif menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk mewujudkan peradaban mulia. Wallahu’alam. (***)
