Pengurus Perkumpulan Juang Kencana Sulbar Periode 2021-2024 Dikukuhkan

  • Bagikan

MAMUJU — Kepala BKKBN Sulbar, Nuryamin mengukuhkan pengurus Perkumpulan Juang Kencana Provinsi Sulbar periode 2021-2024, Selasa, 8 Februari 2022.

Hj. Rostiawaty Arhus yang merupakan mantan Kepala BKKBN Sulbar terpilih sebagai Ketua Perkumpulan Juang Kencana Sulbar periode 2021-2024.

Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin menjelaskan bahwa, pengurus juang kencana merupakan perkumpulan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) BKKBN Sulbar. Perkumpulan ini juga ada di tingkatan pusat dan kabupaten.

Perkumpulan ini memiliki visi untuk menjadikan anggota yang guyub serta dapat berpartisipasi dalam melembagakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).

Sedangkan misinya adalah, meningkatkan tali silaturahmi dan persaudaraan diantara anggota, membantu meningkatkan kesejahteraan para anggota secara material dan spiritual sesuai kemampuan, memupuk semangat juang dan menghimpun potensi para anggota untuk membantu melembagakan NKKBS, serta mengembangkan kemitraan antara PJK dengan Lembaga pemerintah, swasta, swadaya masyarakat dan perorangan.

“Perkumpulan Juken ini adalah para senior kami di BKKBN Sulbar yang telah meletakkan dasar-dasar program Bangga Kencana yang ada di Sulbar. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang  mereka miliki, diharap bisa berperan mensukseskan program Bangga Kencana di Sulbar. Insyaa Allah, kami sebagai generasi penerus berusaha tidak akan mengecewakan harapan dan cita-cita bapak ibu,” ujarnya.

Nuryamin menambahkan, untuk mencapai target kinerja program Bangga Kencana di Sulbar tahun 2022, perlu penguatan melalui mitra-mitra kerja yang ada, termasuk Perkumpulan Juken Sulbar.

Salah satu program prioritas saat ini yaitu percepatan penurunan stunting dimana BKKBN sesuai dengan Perpres 72 tahun 2021 sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting. Oleh sebab itu, pengurus Perkumpulan Juken yang baru saja dikukuhkan di harapkan bisa berperan aktif menyukseskan penanganan stunting di Sulbar.

“Saya berharap, apa yang sudah kita sepakati bisa terlasana dengan baik. Mari sama-sama kita buka diri untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting di Sulbar,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan talkshow tentang penguatan program Bangga Kencana di Provinsi Sulbar. Hadir sebagai pembicara Asisten II Pemprov Sulbar, Jamil Barambangi membawakan materi terkait refleksi SDM Sulbar menyongsong bonus demografi.

Jamil mengatakan, bonus demografi hanya di alami satu kali setiap negara. Bonus demografi bisa terjadi karena angka kematian bayi menurun, sehingga jumlah bayi yang hidup sampai dewasa meningkat. Dan angka kelahiran total menurun, sehingga anak berusia 15 tahun berkurang.

“Efek positif bonus demografi adalah, perkembangan ekonomi pesat, peluang kerja terbuka luas, sektor pemerintahan dan ekonomi tumbuh serta munculnya generasi emas. Sedangkan dampak negatifnya adalah, kuantitas dan kualitas SDM tidak sebanding, angka pengangguran bisa melonjak, Aging Population meningkat, serta bisa terbentuk sandwich generation,” ujarnya. (ian)

  • Bagikan