MAMUJU – Ekspor cangkang sawit Sulbar sebanyak 10.500 ton ke Jepang, melalui Pelabuhan Belangbelang, direspon positif Anggota DPRD Sulbar Muhammad Hatta Kainang.
Menurutnya, ekspor cangkang sawit Sulbar tersebut merupakan momentum kebangkitan perekonomian di Sulbar.
“Tentu harapan kita, pemerintah membuat akses pasar. Sebab, saat ini belum ada. Kemudian menghasilkan produksi komoditas yang nantinya dibawa ke luar Sulbar,” kata Hatta Kainang, saat menghadiri pelepasan ekspor cangkang sawit perdana di Pelabuhan Belangbelang, Jumat 4 Februari 2022.
Hal itulah, kata dia, yang nantinya dipaparkan dalam konsultasi Rencana Pembangunan Daerah (RPD) yang diadakan Direkotrat Jenderal (Ditjen) Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
“Saya akan minta dalam RDP itu bagaimana mensenteralkan komoditas yang nantinya layak kita kembangkan, termasuk market akses,” tuturnya.
Pihaknya, kata dia, telah memetakan komoditas prioritas, yakni komoditas jangka panjang dan komoditas jangka pendek.
“Jangka panjang itu ada Aren dan jangka pendek itu ada Jagung, Kelor dan Kaliandra,” tuturnya.
Sekadar diketahui, sebanyak 10.500 ton cangkang sawit di ekspor ke Jepang melalui Pelabuhan Belangbelang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Jumat 4 Februari 2022. (ajs)