MAMUJU – Setelah tak beroperasi sejak dilanda gempa 15 Januari 2021, Pelabuhan Feri Mamuju kini siap melayani mobilitas penumpang dan barang rute Mamuju-Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dan sebaliknya.
Pelayaran perdana pasca gempa tahun lalu, bakal dimulai pertengahan bulan ini. Kapal Motor (KM) Laskar Pelangi yang selama ini melayani rute penyeberangan Mamuju-Balikpapan, masih tetap kembali digunakan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulbar Maddareski Salatin mengatakan, sarana dan prasarana di pelabuhan sudah siap. Semua sudah selesai diperbaiki. Termasuk terminal dan dermaga yang sempat rusak akibat gempa tahun lalu.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya ingin memastikan kesiapan kapal yang nantinya melayani rute Mamuju-Balikpapan. “Jadi, dipastikan dulu kapalnya betul-betul siap,” kata Maddareski, Rabu 2 Februari 2022.
Ia mengaku, pelayaran perdana ditargetkan pada pertengahan Februari. Seperti yang disampaikan pemilik kapal dan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) saat melakukan kunjungan ke Mamuju.
Tentu, kata dia, beroperasinya kembali pelabuhan feri bakal berdampak pada perekonomian di Mamuju, termasuk meningkatkan pendapatan warga yang bermukim di sekitar pelabuhan. “Warga juga tidak lagi mengeluh jika ingin bepergian,” sebutnya.
Selama ini, para buruh di Pelabuhan Feri Mamuju, meradang. Banyak dari mereka terpaksa kehilangan pekerjaan lantaran pelabuhan tak kunjung beroperasi, pasca gempa 15 Januari lalu. Tak hanya buruh pelabuhan, warga lain yang sebelumnya setiap hari berjualan di pelabuhan juga kehilangan mata pencaharian. Sementara, pihak pelabuhan belum memastikan kapan pelabuhan bisa kembali dioperasikan.
Salah satu buruh pelabuhan, Saiful mengatakan, sejak pelabuhan ditutup dirinya mencari pekerjaan lain. Kadang menjadi tukang ojek, kadang menjadi buruh harian. Hal itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Apalagi, pasca gempa bumi rumahnya juga ikut rusak.
“Bukan hanya buruh. Banyak juga teman lain terdampak. Para PKL (Pedagang Kaki Lima, red), sopir-sopir angkutan dan pedagang ternak yang dulu setiap hari bekerja di sini (pelabuhan, red),” tandasnya. (ajs/ham)