MAMUJU – SMP Islam Terpadu (IT) Wildan unit kelas putri mengadakan kegiatan pembelajaran Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk meningkatkan kreativitas para murid.
Bertempat di Gedung Lantai III kompleks Sekolah Islam Terpadu Wildan, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh siswi kelas IX dengan penuh antusias. Seluruh proses kegiatan, mulai dari proses produksi produk kuliner, sampai pada tahap pengemasan dan pemasaran, dikerjakan oleh para peserta didik.
Wakil Kepala SMP IT Wildan, Nur Imtihana mengatakan kegiatan ini merupakan proses untuk mendidik anak-anak, agar terlatih menjadi kreatif sejak dini, dengan berbagai ajang dan kegiatan kewirausahaan.
“Jadi, ketika sudah terbiasa untuk berkreasi, itu sudah bisa menjadi modal utama, kelak ketiak sudah dewasa, mereka bisa menjalankan sebuah usaha ekonomi kreatif untuk meningkatkan kemandirian,” kata Imtihana saat dikonfirmasi, Jumat 28 Januari.
Menurutnya, wirausaha bukan hanya dijalankan orang dewasa, tapi juga bisa menjadi bagian dari dunia anak-anak. Bedanya, lanjut Imtihana, wirausaha pada anak-anak tidak bisa dijalankan sendirian, namun membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang dewasa, orangtua, maupun guru.
“Model pembelajaran dengan kegiatan yang lebih aplikatif ini akan semakin memberikan pemahaman yang mendalam bagi peserta didik, terutama saat alur proses kegiatan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Guru Mata Pelajaran Nurlailatulqadria menyampaikan, faktor utama yang menggerakkan produksi ekonomi kreatif adalah ide dan stock knowlegde.
Menurutnya, kreativitas dan ide sangatlah penting dalam konsep ekonomi kreatif.
“Kreativitas harus diselaraskan dengan ide dalam menciptakan produknya, konsep itulah yang diharapkan ada pada peserta didik kami,” jelas Nurlaila.
Salah seorang peserta kegiatan, Fildza Latifah mengaku senang dengan kegiatan tersebut, karena bisa melakukan praktek secara langsung, bukan hanya sebatas penyampaian teori.
“Kami lebih faham bahwa bagian dari ekonomi kreatif adalah mengetahui cara menjual dan menghitung modal serta keuntungan yang didapat, mengetahui cara memilih bahan dan mengetahui minat dari orang-orang, serta mendapatkan umpan balik dari adik kelas melalui promosi yang dilakukan,” pungkas Fildza. (m5/jsm)