JAKARTA – Harga referensi produk Crude Palm Oil (CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode Februari 2022 naik USD 7,02, dari yang semula USD 1.307,76/MT pada Januari 2022, menjadi USD 1.314,78/MT pada Februari 2022.
“Harga referensi tersebut meningkat USD 7,02 atau 0,54 persen dari periode Januari 2022,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana, di Jakarta, Minggu 30 Januari 2022.
Indrasari mengatakan, penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold USD 750/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 200/MT untuk periode Februari 2022,” ungkapnya.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Februari 2022 sebesar USD 2.522,63/MT, meningkat 1,91 persen atau USD 47,32 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD 2.475,31/MT.
Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Februari 2022 menjadi USD 2.234/MT atau meningkat 2,11 persen dari periode sebelumnya sebesar USD 2.188/MT.
Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu menurunnya supply CPO dikarenakan curah hujan yang tinggi di Indonesia dan Malaysia.
Kemudian penurunan jumlah tenaga kerja di perkebunan sawit Malaysia akibat pandemi juga turut mengurangi produktivitas CPO. Selain itu peningkatan harga minyak mentah secara global berdampak pada peningkatan harga bahan bakar alternatif.
“Sementara peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh optimisme pasar akan pemulihan setelah adanya pembatasan karena varian Omicron dan adanya penurunan supply kakao. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen,” ungkapnya.
Untuk HPE produk kayu dan kulit, tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya dan membuat BK produk kayu dan kulit juga tidak mengalami perubahan. (fin)