JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma mengungkapkan, anggaran bantuan sosial (bansos) yang masih tertahan di bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencapai Rp 2.787.926.053.983.
“Dana tersebut merupakan sisa dari realisasi anggaran tahun 2021 Kementerian Sosial (Kemensos),” kata Risma dalam raker bersama Komisi VIII DPR RI, dikutip Kamis, 20 Januari 2022.
Terkait hal itu, Risma mengaku telah berkomunikasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bahwa kartu bansos sudah ada di bank Himbara, namun belum diserahkan ke penerima manfaat.
“Kami tahu bahwa kartu-kartu itu sudah ada di bank, namun belum diserahkan ke penerima,” ujarnya.
Risma menyebut, anggaran senilai Rp 2,7 triliun tersebut 99 persen digunakan untuk bansos.
Untuk itu, ia mengajak para anggota DPR turun langsung ke daerah pemilihan untuk menyalurkan bansos yang masih tertahan.
Pasalnya, kata Risma, penyaluran bansos masih ada yang belum 100 persen.
“Contohnya di Bali baru 84 persen, kemudian di Jawa Tengah masih di bawah 90 persen,” sebutnya.
Belum lagi temuan di Papua, di mana banyak kartu bansos yang belum dibagikan oleh pihak bank Himbara kepada penerima manfaat.
“Kalau bapak ibu berkenan, kita sama-sama turun untuk menyelesaikan ini supaya bisa terealisasi,” ucapnya.
“Jadi nanti mungkin Februari kita bisa hampir 100 persen,” imbuhnya.
Risma memastikan, dalam penyaluran bansos, Kemensos siap mendampingi dengan data-data.
Sehingga, hal itu dapat diketahui berapa jumlah yang masih belum tersalur, dan berapa yang kartunya masih belum dibagikan.
Adapun dari anggaran tahun 2021 senilai Rp 109.093.375.832.000 telah terealisasi sebanyak Rp 105.305.449.778.017. (fin)