MAKASSAR–Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Drs Andi Lukman, M.Si bertekad untuk mencapai target lebih 30 dosen yang meraih jabatan fungsional Guru Besar. Target ini sesuai dengan perolehan yang dicapai pejabat Kepala LLDIKTI IX sebelumnya Prof Jasruddin sebanyak 30 Guru Besar per 31 Desember 2021.
Demikian ditegaskan Kepala LLDIKTI IX Sultan Batara, Andi Lukman kepada media, di ruang kerjanya, Kamis 13 Januari 2022.
Peluang meraih angka ini cukup besar, karena saat ini ada sebanyak 90 dosen yang sedang berproses jabatan fungsional GB dan semoga prosesnya dimudahkan dan dilancarkan, kata pria kelahiran Camba Maros 17 Desember 1967 ini.
Peningkatan kualitas kesejahteraan para dosen juga terus dilakukan dengan mendorong para dosen secara telaten dan teratur mengurus jabatan fungsional kemudian mengikuti seleksi sertifikasi dosen.
Para dosen yang lulus sertifikasi tentu akan menambah tingkat kesejahteraan. Beberapa tahun terakhir ini karena dosen yang mengurus jabatan fungsional cukup banyak sehingga yang lulus sertifikasi dosen juga cukup besar. Data tahun 2021 mencapai sekitar 500 lebih dosen lulus serdos dan target 2022 diharapkan angka 500 lebih akan tercapai.
Merumuskan program yang akan direalisasikan untuk satu tahun ke depan dalam waktu dekat akan dilaksanakan rapat kerja kantor LLDIKTI IX guna merumuskan program strategis yang segera harus jadi skala prioritas, ungkap staf pegawai, Universitas Tadulako Palu 1993-1998.
Apalagi dengan perubahan regulasi organisasi LLDIKTI termasuk hilangnya jabatan Sekretaris LLDIKTI dan yang ada Kepala LLDIKTI dan Kepala Tata Usaha serta lainya jadi fungsional sehingga perlu secepatnya dilakukan penyesuaian kerja para sumber daya manusia, tandas Kasubag Kepegawaian Kopertis IX 2012.
Kualitas pelayanan kepada perguruan tinggi akan terus di tingkatkan. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir menerapkan pelayanan berbasis digital sehingga urusan urusan perguruan tinggi semakin lebih muda dan efisien, ungkap Kabag Kelembagaan LLDIKTI IX 2017 ini.
Pelayanan berbasis online menjadikan kantor LLDIKTI IX semakin sepi dan sunyi. Guna meramaikan suasana kantor maka akan dibikin semacam area bebas bagi dosen LLDIKTI, dosen yayasan dan pegawai sejenis kegiatan olahraga, diskusi. Kegiatan itu dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, tandas Kabid Akreditasi dan Kemahasiswaan LLDIKTI 2019.
Pada aspek kelembagaan akan dilakukan pendataan inventarisasi dan klarifikasi perguruan tinggi yang ada masalah. Hasil klarifikasi kampus yang bermasalah itu akan diberi solusi apa dimerger atau di alih kelola.
Tetapi dalam proses pengambilan keputusan itu senantiasa melibatkan organisasi APTISI Sulsel dan ABPPTSI Sulsel. Kedua lembaga itu yang berperan pada pengelolaan perguruan tinggi, tandas mantan Sekretaris LLDIKTI IX ini.
Terkait pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, LLKDIKTI IX terus melakukan pengawasan dan pembinaan agar program tetap berjalan sesuai dengan rencana semula, tegasnya.
Perguruan tinggi yang ingin tetap eksis dan bertahan maka suatu keniscayaan harus beradaptasi dengan perubahan. (rls)