MAMUJU – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar terus berinovasi dalam memberi dukungan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna menopang pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan pemberian modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Perkembangan usaha sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak bisnis yang terbuka, semakin banyak pula lapangan pekerja.
UMKM telah menjadi pilar terpenting dalam pertumbuhan ekonomi khusunya di Sulbar. Pemerintah pun senantiasa membuat inovasi-inovasi untuk memudahkan UMKM berusaha di tengah pandemi.
Kepala Dinas PMPTSP Sulbar Muhammad Rahmat Sanusi mengatakan, melalui rapat koordinasi lintas sektor yang digelar bersama Balai Karantina Pertanian, BPJS, Dinas Perdagangan dan BPOM serta Bank BRI itu sebagai wujud keseriusan kepada pelaku UMKM.
“Ini merupakan tindak lanjut rapat bersama Gubernur, kaitannya dengan para pengusaha yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB),” kata Rahmat usai menggelar rapat di kantor DPMPTSP Sulbar, Senin 10 Januari 2022.
Ia menjelaskan, selain dukungan perizinan, melalui Balai Karantina juga telah mempersiapkan dana bantuan dalam bentuk KUR yang dipersiapkan kepada para pelaku UMKM.
“Balai Karantina mempunyai KUR yang ditempatkan di BRI sehingga kami juga memanggil BRI,” ujarnya.
Tidak hanya itu, keterlibatan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju juga sebagai upaya dukungan untuk memberikan izin edar atau MD terhadap pelaku UMKM.
“Kami undang BPOM untuk menindaklanjuti izin yang dikeluarkan itu,” kata Rahmat.
Menurutnya, setelah rakor tersebut pihaknya segera menindaklanjuti hasil pertemuan itu kepada Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar.
“Rakor ini kita akan laporkan ke gubernur dan ini akan ditindak lanjuti tiga bulan sekali untuk seluruh proses bagi pelaku UMKM,” jelasnya.
Ia pun berjanji, DPMPTSP akan memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh pelaku UMKM khususnya yang berkaitan perizinan. “Para pengusaha yang ingin mengurus izin kami akan kerjakan,” terangnya.
Sementara dari Balai Karantina Pertanian Mamuju drh Sri Widayati mengatakan Kementrian Pertanian sudah bekerjasama pihak BRI untuk dukungan pemberian KUR tersebut.
“Itu untuk membantu petani untuk peminjaman modal, selain itu Balai Karantina juga memiliki program yang gencar dilaksanakan yaitu gerakan tiga kali lipat ekspor,” ujarnya.
Pihaknya pun terus mendorong berbagai potensi yang dimiliki Sulbar untuk bisa dikembangkan, sehingga menjadi produk bernilai ekspor khususnya bagi pelaku UMKM.
RM Bank BRI Cabang Mamuju Muhammad Adil mengatakan, pihaknya telah memberikan berbagai kemudahan pemberian modal usaha seperti bagi para pelaku UMKM.
“Selama 2021 untuk wilayah Mamuju kemarin itu kisaranya Rp 451 miliar, rencana 2022 menunggu pusat. Tetapi kenaikan itu biasanya naik 20 persen,” tandasnya. (*/ham)