PASANGKAYU – Mengawali tahun 2022, Kabupaten Pasangkayu mengekspor sebanyak 6.000 metrik ton palm stearin (produk turunan kelapa sawit) ke Malaysia.
Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa melakukan pelepasan ekspor perdana di Pelabuhan Tanjung Baku, Sabtu 8 Januari 2022.
Yaumil amat mengapresiasi ekspor perdana itu. Apa lagi harga palm stearin ini sedang meningkat di pasaran internasional.
“Pada gilirannya diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Pasangkayu dan Sulbar pada umumnya,” harap Yaumil.
Lebih lanjut, bupati menyebut peningkatan harga crude palm oil (CPO) dan produk turunannya pun berdampak pada peningkatan pendapatan penerimaan bea cukai melalui pungutan bea keluar.
“Pada tahun 2021 kegiatan ekspor yang dilakukan oleh PT. TSL dapat menyetorkan penerimaan bea keluar ke negara sebesar Rp 540 miliar, diharapkan tahun ini bisa semakin meningkat,” sebutnya.
Hadir pula dalam kesempatan itu, perwakilan Pemprov Sulbar, Kepala Kantor Bea Cukai, Kepala Stasiun Karantina, dan Kepala Kantor Imigrasi. (has)