Manfaat KUR, Pacu UMKM di Masa Pandemi

  • Bagikan

“Jelas melalui bank Himbara penyalurannya lebih efektif karena menyentuh sampai ke daerah-daerah terpencil, khususnya BRI dengan mengandalkan jaringan unit kerjanya yang tersebar dan terbesar di Indonesia, ditambah lagi dengan kekuatan core bisnisnya pada segmen UMKM. Berbagai inovasi juga harus terus menerus diperbaharui sehingga coverage dari KUR nya bisa lebih besar. Apa lagi ada 64 juta pelaku UMKM dan sebagian besar masih unbankable, yang masih belum tersentuh oleh akses perbankan.” jelasnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, bagian Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), penyaluran KUR hingga 11 November 2021 telah mencapai Rp244,87 triliun. Jumlah tersebut diserap 6.480.672 debitur. Jika dirinci secara lebih mendetail, KUR Super Mikro terserap Rp9,21 triliun melalui 1.047.506 debitur, KUR Mikro terealisasi Rp152,99 triliun oleh 5.006.263 debitur, KUR Kecil atau khusus sebesar Rp82,65 triliun kepada 425.779 debitur, dan KUR Penempatan TKI mencapai Rp17,30 miliar bagi 1.124 debitur.

Penyaluran KUR terus didorong oleh perbankan nasional, salah satunya adalah BRI yang merupakan penyalur KUR terbesar. Hingga akhir Oktober 2021, BRI telah berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp.160 triliun kepada 5,4 juta pelaku UMKM. Nilai ini setara dengan 82,1% dibandingkan dengan target penyaluran KUR BRI di tahun ini, yakni sebesar Rp195 triliun. Pencapaian ini meningkat 37% dibandingkan penyaluran KUR pada tahun 2020 yang lalu.

Mayoritas KUR BRI disalurkan ke sektor produksi, seperti pertanian, perburuan dan kehutanan, kelautan dan perikanan serta industri pengolahan. Disamping itu, BRI juga dianggap mampu menjaga kualitas KUR yang disalurkan, hal tersebut tercermin dari NPL KUR BRI yang tercatat 1,19%.***

 

  • Bagikan